Nov 3, 2014

Tempat Baru Pengalaman Baru

Ceritanya gini, kemarin gue menghabiskan weekend dengan berkunjung ke salah satu pantai yang bisa dikatakan sebagai pantai yang relatif baru. Pantai Gesing namanya. Pantai ini terletak diperbatasan antara Bantul dan Gunung Kidul. 

Awalnya tahu pantai ini adalah dari rekomendasi temen gue yang juga dapet banyak informasi dari mbah google. Dimana pantai ini disebutkan adalah pantai yang masih "perawan". Belum banyak orang yang mengetahui pantai ini.

Perjalanan yang dimulai dari Kaliurang, sleman memang tidak terlalu lama. Hanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk sampai di Pantai Gesing. gue dan temen-temen sangat menikmati perjalanan itu. Meski panas sepanjang jalan, tapi itu tidak menyurutkan kami karena pemandangan sepanjang jalan engga kalah kerennya. Alam terbentang hijau meski agak tandus. Jalan yang berkelok setelah memasuki ujung dari Bantul semakin membuat indah perjalanan kami. Selain karena masih sedikitnya polusi yang diakibatkan oleh kendaraan. Sepanjang perjalanan cuma ditemani oleh panas matahari dan angin sepoi-sepoi yang hampir sebanding dengan panasnya matahari.


Perjalanan mulai terhambat setelah mulai memasuki kecamatan panggang. Jalan sudah mulai rusak dimama ini tidak dikatakan layak sebagai sebuah jalan raya. Hanya bebatuan dan kerikil tajam serta ada beberapa ruas yang bercampur dengan tanah yang mengakibatkan berdebu. Bahkan jalan rusak ini terus berlanjut hingga memasuki kawasan pantai. Rasanya engga yakin sama pantai ini. Kondisi jalan yang sangat kurang baik.

Rasanya pengen balik lagi kalau fasilitas yang dilewati itu sangat tidak baik. Pantas saja Kabupaten Gunung Kidul sebagai salah satu daerah yang sangat tertinggal di Provinsi Yogyakarta. Infrasuktur saja tidak semua baik. Ditambah oleh kondisi alam yang mungkin sangat tandus dan sangat tidak cocok untuk bertani.

Tapi, kondisi itu hampir berbanding terbalik dengan apa yang gue lihat saat sampai di Pantai Gesing. Pantai ini nampak biru sekali. Dasar-dasar laut yang berada di pinggiran laut masih terlihat. Semua rasa capek selama perjalanan ini sedikit terobati setelah melihat keindahan pantai ini. Selain itu juga pantai ini masih sangat bersih. Bersih dari sampah hasil-hasil tangan jahil manusia. Benar-benar seperti belum pernah tersentuh oleh siapapun. Hanya ada kapal nelayan tradisional yang terparkir dibibir pantai.

Setelah memarkirkan kendaraan gue mengamati keadaan sekitar. Sepi, sunyi. Hanya ada beberapa warga yang ada di sekitar pantai. Mungkin warga sekitar yang berprofesi sebagai pedagang dan nelayan. Tidak ada yang mencolok dari kehidupan warga disekitar pantai ini.

Tanpa berfikir panjang gue langsung ganti kostum buat berenang. Karena gue masih penasaran dengan kondisi pantai yang gue lihat. Byuurr langsung aja gue tanpa basa basi mencemplungkan diri. Subhanallah !!... gue cuma bisa berucap itu setelah apa yang gue lihat dipantai ini. Benar-benar bersih dan indah kondisi di dasar pantainya. Meskipun tidak terlalu jauh, tetapi gue sudah mulai merasakan keindahan pantai ini. Bahkan tidak jauh berbeda dengan apa yang gue lihat didarat saat pertama kali. Sedikit menyelam dan berenang mendekati karang-karang yang ada disekitar. Bahkan gue masih bisa melihat betapa indahnya karang yang ada didasar pantai bersama ikan-ikan kecil yang hidup dilaut. Pantai ini benar-benar indah. Indah Sekali.

Pantai selatan memang tidak ada yang mengecewakan. Kebanyakan dari pantai selatan yang gue kunjungi memang indah. Keindahan itu belum pernah gue dapatkan di pantai yang berada didaerah gue. Sampah, kotor, bau, bahkan bisa dibilang sebagai pantai oli. Dimana pantai yang semestinya berwarna biru sudah berganti menjadi hitam pekat seperti oli.

Sejujurnya gue bukan pengen membahas tentang pantainya. Gue cuma terhipnotis oleh keindahan yang gue dapet dipantai ini. Kenapa bisa begitu ? karena gue baru pertama kali mendapati sebuah pantai yang mungkin bisa menyelam meskipun masih berada di bibir pantai. Gue adalah orang yang jarang sekali mau berenang di pantai. Selain panas biasanya pantai adalah tempat yang identik dengan sampah hasil tangan manusia yang sembarangan.

Warga disini sangat welcome dengan kedatangan gue dan teman-teman. Bahkan untuk camping disini. Mereka ramah dengan senyum yang khas milik orang yogyakarta. Dimana warga disini terkenal ramah tamah. Selain itu, warga disini juga sangat mengutamakan kebersihan. Mereka mengingatkan gue dan teman-teman untuk tidak membuang sampah sembarangan di daerah pantai. Gue sadar ini sebagai cara dari mereka untuk menjaga keindahan pantai ini.

Ada satu hal yang bikin gue terketuk hatinya.Ternyata pemerintah belum memperhatikan warga sekitar. Mereka hidup tanpa listrik dan hanya bermodalkan senter atau lampu tradisional lainnya.

"Listrik saja masuk ke daerah kami bukan dari PLN mas, dari LSM yang membantu. Baru nyala sekitar 2 bulan lagi"

Itu petikan jawaban yang gue dapatkan dari salah satu ibu yang berjualan disekitar daerah Pantai Gesing.

Miris memang. Daerah mereka menyimpan banyak keragaman laut. Dari keindahan pantai hingga hasil lautnya. Dibalik kekayaan alam itu ternyata mereka masih hidup miskin dengan banyak keterbatasan. Mereka selama ini hidup dalam kegelapan. Mereka hidup tanpa cahaya yang mungkin semakin membuat sunyi malam mereka.
Yang gue rasakan adalah berbeda ketika gue berada di kota dimana lampu ada dimana-mana. Bahkan lampu rumah akan kalah dengan lampu-lampu yang ada di gedung-gedung bertingkat serta lampu-lampu kendaraan mewah dijalanan. Sangat berbeda dengan apa yang dialami oleh warga di sekitar pantai gesing dimana mereka hidup dalam kegelapan. 

Gue semakin bingung melihat tingkah para wakil rakyat yang setiap harinya hanya sibuk untuk berebut kekuasaan dengan lawan politiknya. Sedangkan wakil rakyat yang dipilih rakyatnya sendiri itu lupa akan pemilihnya. Seharusnya wakil rakyat itu lebih mementingkan berebut memperhatikan rakyatnya daripada berebut kursi mahal nan elok di gedung terhormat sana. Lebih melihat langsung kelapangan agar tahu bagaimana sengsaranya mereka yang tertinggal. Hidup di negeri kaya tetapi tetap miskin. Sama saja bohong. Untuk apa ada wakil rakyat kalau wakilnya hanya sibuk dengan jabatannya. Ah sudahlah.....

Bayangkan saja apabila kota-kota besar di negeri ini gelap gulita seperti apa yang dirasakan oleh warga sekitar pantai gesing. Mungkin masih banyak mereka mereka yang masih harus bergelap gurita ria di tempat tinggalnya. Banyak juga yang belum mengetahui seperti apa gemerlap kota. Bahkan yang mereka tahu mungkin hanya daerah mereka saja.Tanpa cahaya, bahkan tanpa informasi yang ada di televisi.

Mungkin selama gue jalan-jalan kesana kemari gue hanya mendapatkan kesenangan semata. Tanpa pernah gue merasakan apa yang ada disekitar gue terutama di tempat yang gue kunjungi. Memang belum seluruhnya gue kunjungi. Tapi, gue baru sadar kalau disetiap tempat yang gue kunjungi itu akan memberikan sebuah pengalaman berbeda. Bisa saja gue engga akan mendapatkan pengalaman itu kalau gue engga berkunjung kesini. Atau mungkin gue engga bakalan tau kondisi sekitar. Karena yang gue lihat cuma keadaan disekitar kos atau hanya disekitar kampus. orang-orangnya pun hanya orang-orang yang sama.

Menurut gue, akan lebih banyak pengalaman baru saat kita mengunjungi tempat baru. Dan dari tempat baru itu kita dapat belajar tentang segalanya.

Jadi, selagi gue masih muda gue akan terus mencari tempat-tempat baru demi mendapatkan sebuah pengalaman baru yang mungkin sangat berarti buat hidup gue. Karena pelajaran bukan hanya didapatkan dari bangku sekolah. tetapi dari kehidupan.

0 comment: