Aug 14, 2015

Bhineka Tunggal Ika

Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Tetap di puja-puja bangsa

Disana tempat lahir beta
Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Tempat akhir ku menutup mata

Siapa yang engga tau kalimat-kalimat diatas? Kalimat diatas adalah kalimat-kalimat sakral hingga menjadi lagu wajib nasional. Lagu yang gue pelajarin semenjak dari tk dan tetap ada diingatan gue sampai saat ini. Sampai gue dewasa bahkan sampai gue tua dan akhir hayat nanti. Hanya sedikit mengingatkan saja, siapa tau lupa kalau lagu ini jadi lagu wajib nasional. Karena gue yang sudah beranjak berumur ini mulai jarang mengumandangkan lagu-lagu wajib seperti ini. Karena lagu ini hanya akan ada pada saat upacara-upacara bendera selama kita sekolah.

Ngomongin soal nasional tentu gue belum sepantasnya bilang kalau gue ini adalah "orang yang nasionalis". Gue belum pantes karena gue belum mencintai bangsa ini sepenuhnya. Kok bisa begitu?. Alasannya sederhana, gue belum mampu mencintai secara utuh apa yang ada di negara ini.
Bicara produk? Jarang gue punya sebuah produk yang berasal dari tangan putra-putri bangsa ini. Bahasa? Gue belum sepenuhnya dan secara utuh menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Kadang ada selipan bahasa dari luar yang sekarang lebih dibutuhkan daripada bahasa lokal yang ada. Katanya tuntutan kerja.
Atau banyak hal lainnya yang bikin gue belum sepenuhnya menjadi warga negara yang nasionalis. yang sepenuhnya cinta terhadap bangsa ini.

Bhineka Tunggal Ika
dari om gugel
Siapa engga tau semboyan negara in? Semboyan yang menurut gue sakral yang bangsa lainpun engga punya. Yang engga akan bisa ditiru sama bangsa dan negara manapun. Cuma punya negeri ini, Indonesia. Lagi-lagi ngomongin Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara yang udah lama digaungkan. Bahkan dari jamannya Mpu Tantular si "pemilik" kitab paling terkenal di jamannya. Dan itu masih inget di ingatan gue. Karena gue pernah belajar sejarah walau sedikit. Bhineka Tunggal Ika punya makna yang sangat kuat dan bersejarah. "Berbeda-beda tetapi tetap satu".

Kenapa berbeda?
Kenapa satu?

Jawabannya sangat sederhana tapi tidak se-sederhana permasalahan kompleks yang ada di bangsa tercinta ini. Berbeda, karena bangsa ini setidaknya punya 5 agama dan banyak suku dari ujung barat Indonesia sampai ujung timur Indonesia. Punya ratusan bahasa dari setiap daerahnya. Tapi, itu bukan halangan buat jadi satu. Itulah kenapa disebut berbeda-beda tetapi tetap satu. Bhineka Tunggal Ika.

Sayangnya, menjelang hari kemerdekaan yang ke 70 ini agak sedikit tercoreng oleh beberapa kejadian yang membuat malu semboyan Bhineka Tunggal Ika. Sebelum idul fitri yang lalu, ada sebuah kejadian masjid di bakar di Tolikara. Menurut berbagai sumber yang gue baca dibakarnya tempat beribadah umat muslim ini adalah isu antar umat beragama. Isu yang sensitif menurut gue. Karena menyinggung sensitifitas kepercayaan seseorang.

Yang terbaru, adanya penganiayaan yang dilakukan oleh salah satu perantau dari luar jawa yang menggunakan pacul sebagai alat untuk menganiaya seseorang. Hal ini dikarenakan ulah pelaku yang sedikit mengganggu warga di sekitar. Sebagai warga pendatang, pelaku tidak menghormati aturan yang berlaku di lingkungan sekitar. Hal ini membuat dua suku yang berkaitan sedikit memanas di Jogja.

Bahkan, kemarin ada salah satu temen gue di salah satu forum grup yang ada bilang kalau malam ini jangan keluar dulu karena ada kerusuhan antar suku A dan suku B. Tentu hal ini bikin panik orang yang membaca. Karena ini bukan lagi kasus antar individu dengan individu tapi antar suku. Bahaya. Bhineka Tunggal Ika bisa hilanng.

Kasus-kasus kaya gini yang sebenernya bikin persatuan antar warga negara Indonesia semakin memudar. Bangsa Indonesia terkenal akan persatuannya yang sangat erat. Dari Sabang sampai Merauke dulu bersatu untuk memerdekakan bangsa ini. Demi melawan penjajah berbagai elemen bersatu. Demi bangsa ini. Sekarang? mereka lupa bahwa pejuang dahulu mati-matian merelakan segalanya demi bangsa ini bersatu dan merdeka. Untuk apa? untuk kami sebagai anak cucunya kelak yang akan merasakan kemerdekaan.

Stoopp pertikaian yang menyinggung suku, ras, agama. Udah bukan waktunya lagi kita  gontok-gontokan hanya karena satu oknum terus berlanjut sampai ke satu kelompok. Hayati makna Bhineka Tunggal Ika. Taruh nama Indonesia di dada kalian. Kalau tanpa penghayatan gak akan tercipta rasa Kebhinekaan tunggal ika itu. Gue pernah datang ke salah satu pameran lukisan. Dan salah satu seniman membuat gambar tentang anak kecil yang memandang berbagai agama yang ada di negeri ini. Indah banget. Persatuan sangat terasa kental di negeri ini. Nyaman  rasanya kalau setiap agama itu bersatu. Karena perbedaan kepercayaan itu hanya milik pribadi. Selain itu, semuanya sama bangsa Indonesia.
Tuh, indahkan kalau bersatu?
Malu lah kalau kita sebagai penerus bangsa kalau engga bersatu. Biarin aja mereka yang ada di gedung parlemen yang saling gontok-gontokkan memperebutkan kekuasaan. Mungkin mereka lupa kalau ada yang harus mereka urusi di negeri ini. Mereka lupa kalau tugas mereka sebagai wakil rakyat yang mempersatukan rakyatnya.

Gue sendiri sebagai pemuda berharap tidak akan ada lagi pergejolakan antar suku, ras, dan agama lagi. Apalagi diakibatkan hanya karna perselisihan antar individu. Sayang banget kalau dirusak sama beberapa orang aja. Apa tega? kalau gue sih engga. Kan Indonesia bukan cuma Islam, Kristen, Hindu, Budha, Konghucu. Bukan juga Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, atau Papua. Indonesia itu Satu. Indonesia ya Bhineka Tunggal Ika.

Selamat ulang tahun ke 70 negeriku, bangsaku, Indonesia ku.

Gue rindu perbedaan yang tetap menjadi satu. Bahagia bersatu atas nama Bangsa Indonesia. Semoga kelak ibu pertiwi akan tetap tersenyum melihat persatuan yang ada di negeri ini. Salam cinta untuk Indonesia

Aug 13, 2015

B.E.R.U.B.A.H

Sebuah percakapan antara dua buah manusia berjenis kelamin dua biji. Sebut Saja gue dan Mr.XXX (udah kaya situs macem-macem aja XXX). Berikut transkripnya:

Mr.XXX: Nas, udah malem nih.
Gue: Terus kalau udah malem gue mesti gimana?
Mr.XXX: Kalau udah malem elo mesti mangkal di sana, ganti baju cari duit.
Gue: Kok elo kampret nyet..... (gue ambil parang biar kaya di berita-berita dan biar masuk berita juga).
Mr.XXX: ampuuunnn... Maksud gue kalau udah malem elo mesti berubah men. Berubah kaya di power ranger gitu.....

Go Go Power Ranges
Musik itu muncul sebagai backsound kaya di Eptipi.............................................................
Dan percakapan tidak jelas inipun berhenti begitu saja dengan ending yang tidak jelas.pffttt...

Eits tunggu dulu. Tau powers Ranger kan? 

Kalau tau power rangers berarti masa kecil kalian itu indah banget looh. Sumpah gue berani jamin itu. Kalau engga tau? 
Sumber: om gugel

Itu loooh gambar diatas itu namanya power rangers. Sekelompok pemuda yang sangat berani dalam memberantas kejahatan dimuka bumi. Dari alien sampai kejahatan masa lalu yang masih membelenggu. Power Rangers terdiri dari beberapa pemuda dengan kostum  berwarna merah, merah muda (pink), hitam, biru, dan kuning. Tapi setelah beberapa waktu mereka juga menambah satu personil dan menempatkan rangers hijau sebagai additional player mereka demi memperkuat peran mereka sebagai pemberantas kejahatan di muka bumi ini.
Ini power rangers dengan additional player nya
Power rangers sendiri seiring berjalannya waktu sering berubah-berubah mengikuti trend yang ada pada jamannya. Jaman gue kecil, mereka lebih nge hitz daripada boyband asal korenya yang sering nyanyiing lagu gang bang. Atau girlband yang mengadopsi gaya girl band dari Jepang dengan pakaian mini dan usianya yang bikin aliran darah berdesir. Gak percaya? coba tanya mereka yang hidup di era power rangers daripada hidup di era sekarang.

Sebenernya gue bukan mau bahas tentang power rangers ataupun boyband yang suka di gang bang itu. Tapi gue mau bahas perubahan-perubahan yang ada. Kaya perubahan bentuk tubuh yang awalnya ada buletan kecil sekarang sudah mulai membesar ataupun ah udah ah tar gue disangka jorok~. Yang gue garis bawahi disini adalah mereka yang menggunakan aplikasi pengiriman barang eh salah maksudnya aplikasi perpesanan gratis (walau aslinya bayar juga cuma mesti pake kuota) yang menurut gue lagi nge tren. Contohnya adalah BBM (Blackberry Mesenger walau sudah ada di android), Kakao Talk, hingga LINE. Sebenernya, gue pengen bahas tentang LINE ini. 

Pertama kali gue pakai telepon genggam pintar itu baru bisa sms dan telefon ditambah dengan fitur memutar lagu dengan menggunakan alat penyimpanan kecil yang disebut micro sd. Sekarang? fitur itu semakin bertambah banyak pilihannya bahkan bertambah cepat. Dulu, gue kirim sms itu mesti singkat karena sms dulu itu diitung perkata jadi harus hemat kata. Setelah ngetik sms itu selesai berarti harus dikirim. Pengirimannya pun butuh lebih kurang 2-5 menit. Apalagi kalau malam takbiran kirim sms malam bisa nyampe malam lagi (udah kaya pengiriman barang aja). 

Semenjak hadirnya aplikasi perpesanan instan yang terus dikembangkan oleh pengembang juag ikut mempengaruhi perkembangan dari berbagai sektor. Salah satu contohnya kaya lebih cepatnya estimasi waktu pesan untuk diterima oleh lawan chattingnya. Butuh waktu hanya dalam hitungan detik. Ah cepatnya. Mudahnya informasi yang akan didapat. Berbagai macam informasi pun dengan cepat gue dapetin. Misal, ada yang ilang di papua sekarang juga gue bakal dapet info di waktu yang sama walau gue di pulau jawa.

Sering gue perhatikan perubahan-perubahan di media sosial sekarang ini. Dari yang cuma aplikasi alakadarnya sampai aplikasi yang dibeli beberapa vendor yang sudah punya nama. Sebut aja facebook yang beli saham LINE. Setelah itu, isi LINE sama seperti facebook. Tidak hanya aplikasi perpesanan instan yang mampu berbagi pesan antar penggunanya. Tapi juga sebagai tempat buat status, like status, komen status, share status, sampai mengikuti akun yang sejenis fans page di facebook.

Hasilnya? Timeline dari LINE itu sendiri pun mirip facebook....

Facebook yang gue tau pertama kali sering digunakan untuk berbagi status yang dirasakan oleh setiap orang. Berbagi cerita dan kisah bahagia,sedih, ataupun hanya dagelan semata. Kaya gitu deh LINE sekarang. Pengguna LINE sekarang lebih seneng share status galau, status sedih, ataupun mengkonsumi informasi yang belum tentu jelas kebenarannya. Sampe-sampe golongan darah pun jadi patokan mereka untuk ber-galau-ria dan mencari pembenaran atas apa yang mereka rasakan. Galau contohnya. 
gini nih contohnya

Gila kan? Golongan darah aja sampe mereka jadiin patokan untuk mengaitkan berbagai macam hal. Padahal kalau difikir pake otak yang rasional kan gak ada hubungannya antara golongan darah yang elo punya sama kegiatan di kehidupan elo. Atau kaya yang ini dibawah ini:
Malu sama tuhan? tobat.
Mereka saat ini menggunakan LINE sebagai media dakwah yang (mungkin) bisa membuat para pembacanya sebagai pengikut akun itu. Logika nya adalah kalau elo malu sama tuhan elo karena hidup elo belum baik di dunia ini mending elo tobat beneran daripada cuma share kaya ginian. Biar apa? biar dapet pengakuan kah dari sesama manusia yang berteman dengan elo?

Istigfar dan jangan sampai elo terjerumus cuma gara-gara perkataan yang di share dan di like oleh banyak orang. Ataupun gambar-gambar yang mungkin cuma hasil keisengan seseorang. Mungkin juga cuma ingin tenar semata. Pergunakan lah teknologi sesuai dengan kegunaan dan fungsinya. Setidaknya elo-elo semua paham gimana elo saat seneng, saat tertawa, ataupun saat sedih. Semua itu cukup elo simpen sendiri. Kalau engga kuat nahannya ceritain sama orang kepercayaan elo di dunia atau elo ceritakan sama tuhan. PErcaya sama gue, tuhan itu maha tahu masalah umatNya. Gambar yang di share belum tentu menghilangkan ke-sedih-an, ke-galau-an. Jadi, jangan terlalu mengikuti perubahan yang manusia ciptakan. Siapa tau itu hanya akan membuatmu lupa darimana asalnya. Atau mau berkiblat sama yang elo like dan elo share? salah besar.

Pantes negara ini engga pernah maju. Wong kebanyakan anak mudanya lebih banyak share status/gambar galau daripada share pengalaman hidupnya. Ah, malu. Malu sama negara lain yang lebih maju padahal negaranya cuma berpenduduk sedikit. Kita? masih sibuk dan buta dengan teknologi yang kita punya daripada sibuk untuk mencari dan menemukan teknologi baru. Mau sibuk bawa negara ini maju atau mau sibuk sama status-status galau yang elo share. Gimana?

Aug 5, 2015

Yeay, Libur telah tiba...............

Libur telah tiba
libur telah tiba
hore hore hore

Pernah dengerkan lagu ini?

Lagu legendaris nih pas gue masih ingusan, masih mencoba untuk berdiri dengan dua kaki. Sekarang penyanyinya udah gede tjooy udah cantik lagi. Coba tebak siapa? Kalau belum dapet jawabannya buat PR aja deh.

Ngomongin soal berlibur udah pasti menyenangkan buat siapapun. Siapasih manusia di dunia ini yang engga butuh berlibur? Siapa sih manusia di dunia ini yang selalu pengen mengerjakan pekerjaannya terus? Gue fikir, setiap orang butuh berlibur. Butuh me-relax-kan otot dan sendi-sendi nya untuk sedikit menghirup udara segar diluar sekolah, kampus ataupun kantor.

Berlibur di era kekinian sudah menjadi kebutuhan primer yang hampir setara dengan kebutuhan sandang, pangan, panan. Berarti sekarang kebutuhan primer manusia itu jadi nambah satu. Sandang, Pangan, Papan, Liburan. Wah pokoknya gitu deh, liburan itu udah kaya menyatu banget dengan jiwa. Kalau engga ada liburan itu jiwa terasa kosong dan hampa seperti hidup sendiri di bumi. Ceilaaaahhh....

Buat gue sendiri, liburan tentu sangat vital. Gue mesti merasakan setidaknya satu kali (minimal) dalam satu tahun untuk menghirup udara segara dan (sedikit) melepaskan beban yang ada di bangku perkuliahan. Apalagi gue merantau yang notabene lebih tidak terikat isi rumah daripada mereka yang tidak merantau yang harus banyak mengelabui penghuni rumah yang seperti satpam.-Rawr-

Banyak cara yang dilakukan oleh setiap orang dalam melakukan liburannya. Ada yang pergi ke sebuah pulau yang cantik dan tak berpenghuni hanya untuk menikmati kesendirian, ada juga yang pergi ke laut yang bebas dari oli kapal hanya untuk bertemu biota-biota laut yang ada (bukan di tanjung priok ya nyelemnya), ada yang naik gunung demi menikmati keindahan tuhan dari atas awan, bahkan ada yang liburan untuk mengunjungi museum dan belajar dari sejarah tentang masa lalu yang membuat kita tidak dapat bergerak dari masa lalu (makanya move on), atau ada juga yang liburannya cuma diisi dengan ngeliat-liat akun instagram yang isinya tempat-tempat bagus yang belum tentu (mampu) dikunjungin. Kekinian banget kan?. 

Intinya ya dimanapun tempatnya itu bisa buat kita ngerasa fresh walau hanya liburan singkat.

Banyak cara juga yang dilakukan oleh mahasiswa kaya gue ini untuk menjalankan misi kemanusiaan dalam memanusiakan diri sendiri. Gue sebagai mahasiswa yang jauh dari orang tua yang harus punya RAB setiap bulanannya dan itu juga harus kena potongan pajak dari bendahara tentunya gue harus pintar memutar kepala dan isinya supaya gue bisa tetap merasakan untuk berlibur meski di dalam kota sekalipun. Gue masu sedikit share beberapa cara yang bisa dilakuin supaya bisa menjalankan misi yang mulia itu (re: liburan), yaitu:

1. Nabung

Cara klasik yang entah dari siapa pertama kali hal ini dilakukan. Gue coba search dan cari tau siapa yang pertama kali menemukan nabung ini dan  hasilnya nihil. Gue juga udah nanya sama nyokap dan beliau bilang "cara itu tuh udah ada dari jamannya neneknya nenek neneknya nenek kamu dari nenek kamu a" Coba itung ada berapa nenek yang nyokap gue sebutin? 

Kan gue jadi bingung mesti nanya ke siapa -_-. Akhirnya gue menyimpulkan bahwa nabung ini tidak berhasil ditemukan siapa penemu dan pencetusnya. Gue coba husnudzan aja dengan ngelakuin hal yang belum jelas asal usulnya. Dan berhasil. Dengan nabung gue bisa liburan (walau sisanya masih minta ke nyokap) wkwk.

2. Kerja Sampingan

Dari berbagai sumber yang gue baca (belum tau terpercaya atau engga), Kerja sampingan paling banyak gue temuin di berbagai artikel. Dan di artikel itu bilang kerja sampingan setidaknya bisa menambah pemasukan kita dan dari tambahan itu kita bisa gunain untuk berlibur. Horeeee...

Kerjaan sampingan yang bisa dilakuin itu kaya jaga toko, cuci mobil, kerja sampingan di kafe atau restoran atau yang paling keren sih kerja di tempat gituan, kan lumayan gajinya per jam wkwk (saran terakhir sangat tidak disarankan).

3. Cari Sponsor

Gue disini cuma ngasih saran tiga doang. Hal ini gue lakuin berdasarkan survey yang paling akurat dengan menggunakan metode sebar kuisioner melalui i cloud dan melakukan penelitian yang cukup panjang. Makanya gue berhasil menemukan tiga cara untuk berlibur. Gak sebentar loh gue riset kaya gini. huft.

Cara yang ketiga adalah cara dengan bahasa halusnya yaitu mencari sponsor (kalau bahasa biasanya sih cari sumbangan). Biasanya, sponsor akan mudah didapatkan kalau kita itu seorang public figur atau orang penting di negeri ini. Contohnya aja ada beberapa koruptor yang disponsorin untuk berlibur beberapa bulan bahkan tahun di sebuah negara atau bahkan berpindah-pindah. Nah, kan gue jadi mikir kok koruptor bisa ya jalan-jalan keliling berbagai negara padahal harta mereka sudah dibekukan oleh KPK? Ah, mungkin mereka pake sponsor (gue mencoba untuk tidak khusnudzon). Enak yah jadi mereka. Udah ngabisin uang negara bisa jalan-jalan lagi, dan lebih parahnya gratis.

Benersih kata kebanyakan orang kalau segala sesuatu yang gratis itu menyenangkan. Tapi bukan hasil dari ambil uang rakyat loohh.

Nah, daripada sponsorin mereka yang sudah terkenal ataupun sudah banyak pemasukan meskipun dari hasil mengeruk uang rakyat, mending diperuntukan bagi mereka yang memiliki jiwa muda dan haus akan berlibur untuk mengelilingi Indonesia yang indah nan rupawah ini. Gue terbuka kok menerima sponsor dari siapapun yang penting gue bisa menikmati indahnya negeri ibu pertiwi ini. Bisa kontak gue di email gue: nasuhaalii@gmail.com  Itung-itung beramal dan memberangkatkan mahasiswa perantau yang haus akan keindahan negeri ini. Donasi kalian akan sangat berharga kok (biar kaya di tipi-tipi gitu).

Kan kan, bukan maksud apa-apaloh gue cuma sedikit membantu aja. Siapa tau artikel ini bermanfaat bagi aku, kamu, bapakku, ibuku, adikmu, bapak kamu, ibu kamu, dan buah hati kita kelak. Semoga bermanfaat. Selamat Malam. Selamat Berlibur

Aug 4, 2015

Engga Malu Tuh

Nasuha, kamu kuliah dimana?
Nasuha, masuk kuliah dimana?
Nasuha, keterima kuliah dimana?
Nasuha kuliah di Jogja ya? di kampus apa?

Pernah kan dapet pertanyaan sejenis ini? Sekali, dua kali, atau bahkan lebih?
Pertanyaan ini bakal muncul sampai gue bener-bener dinobatkan sebagai mahasiswa baru disebuah universitas yang (kurang) ternama di kota gue mengenyam pendidikan terakhir putih abu-abu. Banyak yang kurang tau tentang almamater gue yang baru ini. Mungkin mereka yang engga tau itu cuma karena kurang familiar aja. Atau karena reputasi almamter gue ini masih kalah bersinar dibanding almamater lain yang menyandang predikat almamater punya negara. Ya gitu deh..

Adalagi nih pertanyaan atau pernyataan lainnya, kaya gini:

Nasuha, kuliah di Jogja kan? di UG"?
Nasuha, di Jogja itu pasti kampusnya di UG"?
dan yang lebih parah lagi ada seseorang yang bilang gini, Nasuha di jogja itu keren yah, pasti bangga deh kuliah di UG".

Hmmm pernyataan yang sangat brilian. Padahal banyak dari semua pertanyaan itu gue jawab. Bahkan di hampir sosial media pun gue pernah mencantumkan tentang almamter gue yang baru ini. Dan gue yakin yang buat pernyataan terakhir itu pernah baca di sosmed, atau denger langsung dari bibir sexy gue. Sayang, kamu terlalu lama di kota asalmu.

Loh, kalimat terakhirnya kok gue bilang gitu ya?
Iya, gue selalu sedih liat mereka yang cuma ada di kandang alias kota asal tapi dia merasa paling tau tentang kandang orang lain. Padahal dia cuma stak di situ-situ aja. Dia cuma liat perkembangan kandangnya aja dari jalan berlubang sampai jalan itu diperbaiki tapi belum selesai. Atau bahkan dari pergaulan pun cuma dengan satu kandang. Mungkin.

Kenapa tengah malam ini gue pengen bahas ini?
Ide gue muncul seiring beberapa celetukan dan pertanyaan sejenis itu. Gue sedih dengan mereka. Kenapa mereka cuma tau satu hal, padahal diluar nya masih banyak hal-hal lain yang harusnya mereka tau. Mereka tau untuk ilmu, pendidikan, bahkan pengalaman yang belum tentu didapet di dalam perut ibumu. Coba keluar biar tau dunia itu kaya gimana. Coba keluar biar fikiranmu itu segar dan terbuka akan hal-hal baru. Coba keluar biar kamu tau kerasnya dunia ini. Jangan berpangku tangan sama rahim yang melahirkanmu, meskipun masih mengharap belaskasihnya. Namanya juga belajar. Belajar buat ngadepin kerasnya dunia. Masa kamu disitu-disitu aja?

Walau engga menetap untuk waktu yang engga sebentar, coba deh singgah untuk bertamu walau sekejap. Siapa tau dapet pengalaman yang WOW. Siapa tau juga biaya yang dikeluarkan kedua orang tua mu itu tidak sia-sia. Emang sih lewat sosial media itu semua serba ada, serba tau, dan serba cepet. Tapi, pengalaman bukan cuma didapet dari dunia kecil yang luas lewat sebuah layar. Selagi matamu sehat pergunakanlah untuk melihat dunia yang amat besar ini. Pergunakan juga kakimu untuk melangkah ke tempat baru. Pakai tanganmu untuk menulis pengalaman yang luar biasa itu. Dan ceritakan semua kisah terbaik lewat mulutmu. gitu.

Looking for a new experience isnt easy, tapi percayalah dibalik itu semua akan ada banyak hal yang terbayarkan dengan pengalaman barumu . Tapi, orang tua gue gak ngebolehin gue ngerantau, gimana doong?

Ah, kalau itu sih gue engga mau urus. Boleh atau engga orang tua  anaknya merantau sih ya ada di dalam diri masing-masing. Gimana meyakinkan orang tua supaya percaya, atau bahkan dengan menunjukkannya. Biar apa? ya biar yakin gitu loh. Manusia butuh hal baru. Buat gue hal baru itu sama dengan pengalaman baru. New experience is important, very important bahkan.

Dan gue engga malu dimana gue sama almamater gue. Terserah orang mau bilang apa tentang almamter gue ini. Emang kalau gue engga di tempat yang I nya satu gue bakal kalah saing gitu sama yang ada di almamater I itu? atau gue bakal dapet IP dibawah 1 kalau gue ada di almamater gue sekarang? ah engga juga.

Gak peduli gimana orang lain menilai. Sukses cuma tangan gue yang nentuin dan pengalaman juga mungkin akan menuntun gue. Sekali lagi, cobalah untuk keluar dari zona nyamanmu  biar  tau gimana berada di zonanya orang lain. Gue buat tulisan ini gada maksud apa-apa. Cuma hanya ingin memberikan sebuah pandangan bahwasanya keluar dari zona nyaman itu perlu, bahwa pengalaman baru itu perlu, bahwa kisah baru itu perlu, buat hidup. Dan gue engga malu tuh.