Oct 26, 2014

Yang Gue Dapet Hari Ini

Hari ini.. eh salah lebih tepatnya sih dari sore gue banyak ketemu orang-orang yang bikin gue lebih melek tentang menikmati hidup.

Jadi ceritanya gue ketemu sama beberapa orang dan ada diantaranya temen gue. Awalnya sih cuma buat ngerjain tugas dari dosen gitu. Tapi, diselingan itu gue baru nangkep beberapa pelajaran dari mereka. Dari percakapan yang kita lakuin, dari sharing yang kita lakuin. Menghasilkan sesuatu hal tanpa sengaja gue sadari.

Dan ternyata gue baru sadar kalau sering berinteraksi itu kita bakal lebih banyak ilmu. Emang sih engga setiap orang bisa memberikan ilmu disetiap interaksi nya. Dan gue baru dapetin hari ini. Serta merangkainya menjadi sebuah cerita menarik buat gue.

Soal memilih teman misalnya. Ternyata memilih teman itu engga sembarang. Teman yang terbaik itu teman yang semasukan sama kita. 

"Teman yang semasukan itu kayak gimana sih ?"

Gue baru tau jawaban itu hari ini. Ternyata teman yang semasukan adalah teman yang tidak hanya mampu memberi saran terhadap diri kita, tetapi juga memberi solusi yang positif dibalik sarannya tersebut. Selain itu, teman yang semasukan memberikan saran bukan atas dasar hanya menguntungkan dia saja tetapi juga saling menguntungkan satu sama lain. Gue kasih contoh seperti ini :

Temen A : Eh, elo nih jangan kaya gitu, itu gak baik buat lo 
Teman B : Iya yah ? terus gue mesti gimana ?
Teman A : Elo pikir aja sendiri.......

Seketika percakapan itu terhenti karena teman B geram dan mengambil celurit yang ada dibalik ketiaknya.


Dari percakapan singkat diatas membuktikan bahwa Teman A hanya bisa memberi kritik. Saat diminta saran yang terbaik oleh teman B malah jawaban yang didapat terkesan hanya bisa memberikan kritik.

Beda lagi kaya percakapan dibawah ini :

Teman B : Eh, hari ini gue seneng banget lo abis ketemu doi.
Teman A : Waah, seneng banget yaa. Terus kamu kemana aja ?
Teman B : Tadi sih cuma nongki aja sampe tengah malem.
Teman A : waah asik ya, terus tidur dimana ? kan kosan elo gak ada jam malam ?
Teman B : Gue diajak ke kontrakannya, tapi gue engga macem2 kok.
Teman A : Iya yaudah, jangan sering-sering yaa kaya gitu. Gak enak gimana kalau dilihat tetangga.

Sebagai teman yang baik tentu teman A memberikan sebuah solusi kalau ternyata teman B itu salah dan teman A mengingatkan supaya engga sering-sering. Coba aja kalau teman A itu kaya percakapan diatas, dia cuma bisa kasih kritik tapi engga ngasih solusi gimana caranya supaya tidak terulang lagi.

Apalagi buat mereka yang sedang merantau. Memang memiliki banyak teman itu penting. Setidaknya dari banyak teman itu kita harus bisa menseleksi siapa saja teman yang pantas dan bahkan lebih baik lagi kalau satu masukan dengan kita. Supaya bisa saling memahami satu sama lain.

Itu yang hal yang pertama dari apa yang gue dapet hari ini.

Yang kedua adalah tentang mereka yang mengalami broken home. Sebagian pandangan orang tentang anak broken home itu negatif. Begitu pun dengan apa yang gue alami, gue lihat, dan gue dengar. Tapi, dari cerita yang gue dapat dan gue lihat ternyata pandangan itu salah besar. Mereka yang menyandang label broken home itu engga selalu punya hal negatif. 

Kebanyakan dari apa yang gue alami sehari-hari itu memang penilaian yang negatif. Hal itu bukan membangkitkan semangat tetapi malah menjatuhkan dan condong mendukung (mereka) untuk melakukan hal-hal negatif.

Seharusnya penilaian itu segera dihilangkan. Karena menurut gue, mereka yang negatif adalah mereka yang sedang mencari perhatian dunia saat dia tidak mendapatkan apa yang dia harapkan dari kedua orang tuanya. Anak broken home adalah anak yang sangat spesial. Mereka bahkan bisa lebih kuat dari anak kebanyakan lainnya. Mereka lebih mampu menjalani hidup dengan satu tangan ketimbang mereka yang selalu berpangku kepada dua tangan.

Bagi sebagian orang mungkin dua hal diatas belum begitu penting. Bagi gue setiap percakapan yang gue dengar itu akan menjadi sebuah pelajaran untuk gue hari esok. Dimana gue bakal lebih banyak lagi dapat pelajaran dari orang-orang yang berbeda. Dan hal ini semakin membuat gue belajar untuk lebih banyak mendengar orang lain dan menyaringnya. 

Gue lebih akan banyak berterima kasih kepada mereka yang selalu memberikan pelajaran dan pengalaman hidup buat gue dan yang lainnya daripada kepada mereka yang selalu menilai hanya melalui nalar mereka.

Terima kasih tuhan, semoga esok akan lebih baik dari pelajaran yang didapat hari ini.

-Sekian-

0 comment: