Apr 21, 2014

Harapan Untuk Presiden Baru

Selamat pagi *nyengir*.

Oke, pagi ini bangun dengan muka sumpek diatas batal dengan membentuk banyak pulau disana. Pulau yang gue bentuk ini bisa ngalahin kepualaun yang ada di Indonesia. Hoaam.

Muka kusem, ngantuk, tapi apa daya ayam berkokok udah membangunkan gue dari tidur tampannya gue. Kebiasaan gue sekarang setelah bangun tidur adalah cari handphone buat bbm orang yang paling gue sayang. Tapi, pagi ini ada hal yang baru. Cari remot Tv adalah hal yang gue lakuin pagi ini.


Tayangan di pagi buta yang paling menarik setiap harinya adalah "MAMAH DEDEH". eeh ternyata berita lebih menarik ketimbang mamah dedeh pagi ini.

" Meski Bersatu, Koalisi Partai Islam Sulit Munculkan Tokoh Capres" Menurut headline berita di salah satu Tv Nasional.

Setelah pemilu 9 april, banyak dari para Elite Partai Politik yang memiliki ambisi untuk menjadi seorang pemimpin di negeri ini. Dari mereka sekarang sibuk cari temen (re : Koalisi) untuk maju dalam pemilihan presiden sekitar Juli nanti.

Sudah ada beberapa dari mereka yang mengutarakan diri untuk maju dalam pemilihan presiden nanti, seperti : Jokowi, Abu Rizal Bakrie, Wiranto, Hingga Gita Wiryawan dan Mahfud MD. Mereka sibuk dengan blusukan mereka dalam mencari kawan.

Sebenernya gue juga kurang paham sama politik di negeri ini. Mereka hanya sibuk untuk mencari kekuasaan tertinggi di negeri ini. 

Sedikit berkaca saja dari hasil pemilu 9 april yang udah lewat. Banyak dari para kader partai politik yang gila hanya karena kalah dalam pemilu meskipun KPU belum memutuskan hasilnya. Banyak dari mereka yang ternyata sudah mengeluarkan biaya kampanye hingga milyaran rupiah demi memenangkan pemilu.
Ada satu pertanyaan untuk mereka "DARI MANA UANG KAMPANYE BERASAL ?"


 Pertanyaan itu seolah masih akan tetap ada hingga pemilihan presiden nanti. Memang, untuk kapasitas seorang presiden itu harus memiliki biaya kampanye yang tidak sedikit. 

Dari satu pertanyaan diatas akan timbul pertanyaan lainnya seperti :

1. Apakah Mereka (Calon Presiden & Wakil Presiden) akan terbebas dari Korupsi ?
2. Apakah mereka bisa merealisasikan janji mereka ?
3. Apakah mereka mampu membuat negara ini bersih dari KKN ?

Banyak sebenarnya pertanyaan yang akan muncul untuk para calon penguasa di negeri ini. Dari banyaknya pertanyaan itu akan muncul juga harapan dari warga negara ini untuk para calon pemimpinnya hingga 5 tahun kedepan.
Mungkin harapan gue akan sama seperti warga negara Indonesia lainnya, Yaitu :

1. Negara ini benar-benar bebas Korupsi
2. Negara ini bebas dari kemiskinan tanpa terkecuali
3. Negara ini akan bebas dari pengangguran
4. Pemimpin harus bisa mengayomi segala kalangan masyarakat
5. Pemimpin harus mengajarkan arti ke"JUJUR"an yang sebenarnya
 Dan yang paling penting adalah "Pemimpin negeri ini harus bisa mensejahterakan rakyatnya, bukan mensejahterakan keluarganya"

Semoga para calon pemimpin bangsa ini tidak hanya pandai mengumbar janji dari mulut manisnya, tetapi pandai mewujudkan janjinya di suatu hari nanti. 


“Ketika satu kota dipenuhi orang miskin, kejahatan yang terjadi hanya level rendah, perampokan, mabuk-mabukan, atau tawuran. Kaum proletar seperti ini mudah diatasi, tidak sistematis dan jelas tidak memiliki visi misi, tinggal digertak, beres. Bayangkan ketika kota dipenuhi orang yang terlalu kaya, dan terus rakus menelan sumber daya di sekitarnya. Mereka sistematis, bisa membayar siapa saja untuk menjadi kepanjangan tangan, tidak takut dengan apapun. Sungguh tidak ada yang bisa menghentikan mereka selain sistem itu sendiri yang merusak mereka.”
― Tere Liye, Negeri Para Bedebah


Di negeri para bedebah, kisah fiksi kalah seru dibanding kisah nyata.
Di negeri para bedebah, musang berbulu domba berkeliaran di halaman rumah.
Tetapi setidaknya, Kawan, di negeri para bedebah, petarung sejati tidak akan pernah berkhianat. 

― Tere Liye, Negeri Para Bedebah

Yang gue liat di negeri ini sekarang adalah mereka (orang-orang) pencari kekuasaan tertinggi. 

Gue pernah baca kutipan dari Ali Bin Abi Thalib yang isinya " Semestinya para pemimpin mematri di hati masing-masing" 

“Pengkhianatan terbesar adalah pengkhianatan kepada umat (rakyat). Dan penipuan paling kejam adalah penipuan yang dilakukan para pemimpin” Ali bin Abi Thalib. (sekian)

0 comment: