Feb 18, 2015

Tentang Masa Depan

Setelah lulus SMA mau kemana ?

Kerja ?

Kuliah ?
 
Nikah ?

atau cuma jadi pengangguran gitu aja tanpa punya jalan yang jelas ?

Pertanyaan kaya gini lumrah gue dapetin setelah masa-masa SMA gue akan memasuki fase kadaluarsa. Memang, fase ini menuntut gue untuk serba gerak cepat mau kemana gue melangkah setelah itu. Dan menuntut kesiapan gue dalam menghadapi kenyataan hidup yang masih panjang kedepannya. Pertanyaan lain akan segera muncul. Sudah siapkah ?

Akan ada banyak pertanyaan yang muncul setelah kita beranjak dewasa. Bahkan tuntutan hidup yang paling besar akan hadir saat usia mulai memasuki kepala dua. Usia yang sudah seharusnya memikirkan akan dibawa kemana diri ini melangkah. Menuju sukses atau berhenti gagal di tengah jalan.

Setelah lulus SMA, gue memutuskan untuk melanjutkan study di bangku kuliah. Bersyukur karena gue bisa mencicipi bagaimana kerasnya dunia mahasiswa. Bersyukur juga karena banyak dari rekan sejawat yang tidak dapat merasakannya. Bersyukur gue bisa kuliah meski harus sulit awalnya. Berbagai macam cobaan gue alamin semenjak SMA dari masalah intern dan ekstern keluarga.

Awalnya, gue seneng bisa merasakan bangku perkuliahan. Kenal dengan teman baru yang berasal dari berbagai macam daerah, suku, ras, dan lain sebagainya yang serba berbeda. Bahkan sampai pergaulan pun berbeda. Gue merasakan hal yang banyak berbeda setelah gue merantau.

Satu semester semuanya berjalan lancar. Masuk semester kedua semuanya serba berubah. Serba goyah karena orang tua satu-satunya disana ternyata kesulitan keuangan sepeninggal orang tua laki-laki yang pergi entah kemana. Dan sebelum masa semester pertama berakhir gue masih bisa menikmati masa-masa bangku kuliah. Semua itu berubah saat gue mulai masuk semester dua. Dengan berat hati gue harus mengubur sementara mimpi gue untuk menjadi seorang sarjana dan atau dengan kaya lain gue berhenti gagal di tengah jalan.

Meski gue berhenti sejenak dari bangku perkuliahan, gue memaksakan diri untuk kembali ke perantauan. Gue punya satu tujuan yang sampai saat ini pun masih gue ingat. "Sukses dulu, baru pulang". Tujuan itu sengaja gue buat setelah kuliah gue berantakan sejenak supaya gue disana bisa cari uang demi kesuksesan di masa depan.

Bulan pertama, gue merasakan bagaimana sulitnya mencari rupiah. Bagaimana sulitnya mencari sesuap nasi demi menghidupi diri sendiri. Beruntung di perantauan ada tempat untuk berteduh. Beruntung di perantauan bertemu dengan beberapa orang baik yang dengan senang hati disusahkan oleh gue. Dan bulan pertama menjadi bulan yang terberat buat gue. Bulan dengan banyak ke-iri-an disana. Dimana gue hanya bisa melihat orang-orang sibuk berangkat pagi untuk mencari ilmu. Sedangkan gue sibuk mencari rupiah.

Bulan-bulan berikutnya gue mulai enjoy dengan semuanya. Mulai menikmati setiap proses yang ada didalamnya. Walapun, dalam hati masih ada keinginan untuk segera kembali menuntut ilmu sebagai tujuan awal merantau. Meski gue enjoy dengan semuanya, gue mulai di uji sama tuhan. Berbagai macam ujian datang. Dan dari ujian itu gue mulai belajar betapa sulitnya untuk hidup berdiri sendiri di dunia orang lain. Sadar, masih menjadi tanggungan orang tua. Sadar, untuk hidup sendiri pun tidaklah mudah.

Setelah semester dua berakhir gue bisa kembali tersenyum. Kesempatan untuk menuntut ilmu di dunia orang lain pun kembali ada. Tujuan awal gue merantau kembali cerah. Yes, gue kuliah lagi !!

Senang bukan main gue dapet kesempatan itu. Kesempatan kedua yang mungkin orang lain pun sulit buat didapat. Kesempatan yang gak mungkin gue sia-siain begitu aja. Senang karena gue punya pengalaman yang begitu hebat. Pengalaman yang mungkin buat sebagian orang adalah pengalaman yang mustahil untuk dilakukan. Apalagi dengan ujian dan cobaan yang gue alami.

Dari pengalaman gue diatas, gue sempat berfikir. Akankah masa depan gue cerah ? akankah masa depan gue indah ?

Ternyata jawabannya sangat sederhana. Cuma diri sendiri dan tuhan yang tau. Diri sendiri tau karena diri sendiri akan membawa kemana akan melangkah. kalau mau sukses tinggal pilih jalan yang sukses dengan berbagai macam akses untuk menuju kesuksesan. Kalau mau gagal tinggal kembali dan angkat koper. Atau tidur aja dijalanan. Jangan cerita sama orang tua kalau gagal. Kasian. Ceritalah dikala diri sudah berhasil.

Banyak sekelililing gue yang sedang menikmati masa-masa mencari ilmu tetapi ingin mencari rupiah. Sepele, hanya karena ingin punya penghasilan sendiri. Atau karena ingin punya tambahan. Atau bahkan karena pesimis melewati bangku perkuliahan itu sulit. Salah besar. Coba lihat kebawah, banyak yang sulit untuk mendapatkan kesempatan yang sama seperti apa yang sedang gue alami saat ini. Mereka ingin mencari ilmu karena mereka percaya bahwa menuntut ilmu itu harus sampai ke Negeri Cina. Berbagai macam cara dilakukan hanya untuk ilmu. Karena hanya dengan ilmu masa depan indah itu akan muncul.

Bersyukurlah buat gue, dan kalian yang masih dapat merasakan mencari ilmu di ruangan ber udara sejuk dengan kursi yang empuk dan fasilitas yang orang tua berikan. Bersyukurlah, karena setidaknya secerca harapan akan masa depan yang indah akan hadir setelah mendapatkan ilmu. Jangan takut gagal. Karena gagal hanya milik mereka yang lari dari kenyataan.

0 comment: