May 18, 2014

Review : Kampung Komunikasi 2014

10 tahun sudah Prodi Ilmu Komunikasi uii telah berdiri. Berawal dari tahun 2004 dimana prodi komunikasi UII mulai membuka jalan untuk para calon mahasiswanya yang sangat ingin mengejar passion di ilmu komunikasi.

Tak terasa usia prodi ini telah menginjak 10 tahun. Usia yang dinilai masih sangat muda dalam hal apapun. Usia boleh muda. Tapi, kualitas dan kuantitas prodi ini tak kalah hebat dengan prodi yang sama di fakultas lainnya. Ha ini didukung oleh beberapa faktor penunjang yang membuat prodi ilmu komunikasi UII semakin memperoleh hati di para pencari "passion" ilmu komunikasi. Bagaimana tidak, prodi ini berkembang dengan pesat di usianya yang baru menginjak 10 tahun. Ibarat manusia baru menginjak pada tahap tingkatan pertama.

Untuk memperingati hari jadi yang ke 10 tahun prodi ini. Segenap mahasiswa/i di prodi ini memiliki beberapa konsep acara untuk memperingatinya. Tercetuslah ide untuk mengadakan acara "Kampung Komunikasi 2014" dengan tema "When Communication Meet Technology"

Kampung Komunikasi 2014 merupakan serangkaian acara selama 7 hari penuh dengan berbagai macam kegiatan disana. Dimulai dari bazar, lomba-lomba antar pelajar dan mahasiswa se Indonesia dan Temu Kangen Ilmu Komunikasi UII yang dihadiri oleh angkatan 2004 - 2013 hingga acara puncak dari Kampung Komunikasi itu sendiri yang diberi nama " Dreamland an unfogettable night" dengan mengundang beberapa bintang tamu seperti : DJ Munhans & Live Percussion Art Ria Artha, Sakarepe Band, Archiblues, Batiga, dan bintang tamu utama yaitu Raisa.
Sumber : @kakom2014

Acara hari pertama pada tanggal 12 Mei yang dibuka dengan bazar kampung komunikasi dan beberapa lomba yang dilaksanakan pada hari itu. Pembukaan hari pertama menurut gue keren.

Bazar Kampung Komunikasi 2014
Beberapa hari bazar ini terus berjalan dan lomba juga masih tetap berjalan. Beberapa kategori yang dilombakan diantaranya : Lomba Public Relation, Lomba Karya Tulis Artikel Jurnalistik, Lomba Mading Tematik 3D, dan Lomba Film Fiksi.

Sayang, gue gak bisa ikut berpartisipasi dalam lomba-lomba keren itu hehe. Gue cuma ikut berpartisipasi di acara hari ke 2 tanggal 13 Mei 2014. Acara Seminar Nasional Jurnaland dengan pembicara Hendrawan Setiawan (Praktisi TV dan ketua AJI Yogyakarta), Fajar Junaedi, dan Pembicara utama Alvito Deannova (presenter TV one).

Seminar ini berlangsung menarik menurut gue. Karena seminar ini mengangkat tema tentang " Ketika banjir informasi, apakah jurnalis masih diperlukan ?".

Gak sia-sia ternyata gue dateng ke seminar ini. Selain meriah, seminar ini juga gak ngebosenin karena tema yang diangkat sesuai dengan apa yang saat ini jadi bagian gue di ilmu komunikasi. Banyak ilmu yang bisa gue ambil dari seminar ini. Banyak ilmu yang gue dapet dari gaya bicara para pembicara. Terutama Alvito yang merupakan presenter senior di salah satu televisi swasta yang mungkin sudah tidak asing lagi. Gue acungin dua jempol untuk acara seminar nasional ini. Apalagi untuk para pembicaranya.

Acara yang gue dan yang lain tunggu-tunggu adalah acara malam puncak dari kampung komunikasi itu sendiri. Yaaa, gue nuggu seorang penyanyi yang super cantik. Cantik paras dan suaranya yang mampu menghipnotis para pecinta musik di Indonesia. Raisa adalah bintang tamu utama dari serangkaian acara Kampung Komunikasi 2104.

Seminggu sudah acara kampung komunikas 2014 berlangsung dan Sabtu, 17 Mei 2014 adalah hari yang paling ditunggu. Selain sebagai penutup dari serangkaian acara sebelumnya, hari ini juga akan menjadi sejarah yang akan terukir bagi Universitas Islam Indonesia dan Ilmu Komunikasi UII khususnya. Karena, hampir 3000 penonton akan menghadiri Pesta terbesar Ilmu Komunikasi.

Saat penukaran tiket pukul 09.00 hingga pukul 17.00 sudah terlihat antusias dari para penonton untuk menghadiri malam puncak ini. Bahkan ada yang jauh-jauh dari luar Yogyakarta rela untuk menghabiskan malam minggu nya di Kampus terpadu UII.

Acara puncak dimulai pukul 19.00 wib. Para penonton mulai menyerbu saat pintu menuju tempat acara dibuka. Acara malam ini dibuka oleh band band pengiring seperti sakarepe dan archiblues. Penampilan kedua band ini mampu menghitnotis penonton yang berada di lapangan sepakbola UII. Terutama saat archiblues membawakan beberapa lagu. Archiblues sendiri merupakan band dari jurusan arsitektur uii.

Tidak mau kalah oleh sekarepe dan archiblues, DJ munhans dan live percussion arts dari ria artha juga mampu menghipnotis penonton yang hadir malam itu. Mereka semua mampu mengikuti alunan musik yang dimainkan oleh Dj munhans dan ria artha. Sayangnya, gue melewatkan kemeriahan dari penampilan ini hehe.
DJ Munhans Performing

Bintang tamu selanjjutnya adalah BATIGA band. Batiga yang merupakan singkatan dari Balada Hati Galau ternyata memang mampu menghipnotis para penonton yang hadir menjadi semakin galau oleh lagu lagu mereka. Dibuka dengan lagu Hanya untukmu para penonton ikut terbawa oleh lagu yang dibawakan Batiga. Lagu kedua yang dibawakan adalah cinta diam-diam yang semakin membuat para penonton semakin dibuat galau. Dan galaunya para penonton ini masih terasa hingga lagu ketiga yang dibawakan Batiga dengan judul Berharap. Penampilan Batiga yang menurut gue gak kalah keren malam ini ditutup dengan beberapa lagu yang di medley dari Glen Fredly yang merupakan idola dari personil Batiga.
BATIGA PERFORMING

Dan setelah penampilan batiga berakhir, inilah saat yang ditunggu-tunggu oleh seluruh penonton yang hadir malam itu. Saat kedua MC Menyebutkan nama Raisa. Sontak penonton yang hadir juga ikut memanggil dnamanya.

"Raisa raisa raisa" Seketika Lapangan sepakbola UII menjadi ramai dengan suara para penonton yang sudah tidak sabar. Saat video bumper sudah mulai diputar para penonton semakin bersemangat untuk menyaksikan penampilan dari Raisaaaaa.
Raisa live

Alunan musik dari lagu pertama yang dibawakan Raisa adalah "serba salah" dan ternyata benar Raisa membuat penonton yang hadir menjadi serba salah kalau gak dateng kesini.
Lagu kedua yang dibawakan adalah Bye-bye dan dilanjutkan lagu ketiga yang berjudul Bersinar. Lagu Teka-teki menjadi penutup lagu nge beat dari raisa.

Setelah lagu teka teki, Raisa membawa seluruh penonton yang hadir untuk ber"galau" bersama malam itu. Lagu pembuka Raisa dengan galau adalah LDR yang merupakan single terbaru dari raisa.
Wuiih gue perhatiin ternyata banyak yang nyanyi pas Raisa bawain lagu ini. Banyak cowo-cowo yang nangis darah pas raisa bawa lagu ini. Apalagi buat mereka yang pacarnya dipisahkan oleh jarak. Sedih menurut mereka para pejuang LDR.....

Setelah puas ber-LDR ria, Raisa kembali mengajak para penontop untuk ber-nostalgia dengan masa lalu. Yap, Lagu Terjebak Nostalgia menjadi lagu ke 6 yang dinyanyikan oleh penyanyi cantik dengan suara merdu ini. Semua penonton ikut terjebak nostalgia di malam Kampung Komunikasi.

Nah lagu ke tujuh ini sengaja Raisa bawain buat kalian yang merasa kecewa saat sedang menuggu seseorang yang mungkin belum pasti. Apalah Arti Menunggu sukses Raisa bawakan untuk tetap menghipnotis di dunia galau bersama Raisa.

Setelah membawa penonto malam itu galau, Raisa mengajak para penonton untuk bangkit di lagu nya yang berjudul Move On yang merupakan single dari album pertama Raisa "Melangkah".

Di lagu ke 9 Raisa bawain lagu yang judulnya pemeran utama. Gue rasa semua udah tau apa maksud dari lagu ini kan ? nah lanjut yaa ke lagu ke 10 yang judulnya firasat. Makin sedih deh lapangan bola UII oleh sihir Raisa.

Setelah beberapa lagu galau dan sedih, Raisa menutup indahnya malam ini dengan lagu nya yang berjudul Coud It Be dan ditutup dengan lengkingan suara yang merdu dan indah khas Raisa.

Raisa mampu menghipnotis semua yang hadir malam itu. Raisa mampu menggemparkan UII khususnya dan Yogyakarta dengan beberapsa karyanya yang luar biasa.
Raisa dan penonton

Akhirnya, serangkaian acara dari Kampung Komunikasi 2014 berakhir dengan pesta kembang api malam itu.

Gue sendiri merasa bangga dengan prodi ini. Dan gue juga bangga serta salut kepada seluruh panitia Kampung Komunikasi 2014 yang sudah mendedikasikan ide, semangat, dan waktunya hanya untuk membuat nama komunikasi uii menjadi lebih terbang tinggi diangkasa. Congratulation guys, semua keringat kalian terbayar lunas malam itu. Sampai bertemu di Kampung Komunikasi tahun tahun selanjutnya.-Kompak-

May 17, 2014

Mari Membaca Buku

17 Mei ? Hari apa itu ? apa ada yang penting di tanggal itu ? Mungkin gak banyak yang tau kalau ternyata 17 Mei merupakan hari yang begitu penting bagi bangsa ini.

looh kok bisa penting ?

Penting karena tanggal 17 Mei ternyata merupakan hari Buku Nasional. Hari dimana bangsa ini bisa dibuat pintar oleh bacaan-bacaan yang ada didalam sebuah buku. Yang tentunya buku itu juga memiliki isi yang positif.
Sumber : imada.wordpress.com


"Kalo minat baca lo gimana nas ?" Kata salah satu temen gue

Gue cuma nyengir aja dapet pertanyaan kaya gitu. Nyengir kuda dengan deretan gigi yang super besar -,-

Masalah minat gue dalam membaca buku gue masih kurang. Karena kesadaran gue untuk membaca buku itu masih kurang. Mungkin karena beberapa faktor juga gue masih males dalam membaca buku.

Berikut adalah beberapa faktor yang menghalangi gue dalam membaca sebuah buku :

1. Malas

Faktor malas emang udah jadi hak pribadi di setiap orang. gak cuma dalam membaca buku, malas malah menghantui di semua hal. Malas memang musuh terbesar dalam hidup ini. Dari bangun tidur sampe merem lagi itu pasti males selalu aja "ngikutin" kemana kita pergi. Entah sejenis setan apa yang namanya "Males". Setan yang selalu menggelayut di gue untuk urung dalam melakukan sesuatu.

"Malas cuma bisa dilawan sama diri kita sendiri. Mau malas berarti dia mau tertinggal"

2. Bosan 

Untuk yang no 2 ini masih berkesinambungan dengan malas. Bosan sekarang sudah menjadi sahabat sejati dari malas. Disaat gue bosan pasti malas selalu hadir untuk menghipnotis gue supaya engga ngelakuin apa-apa. 

Dalam membaca buku titik bosan seseorang dilihat dari seberapa tangguh ia dalam menghadapi buku itu sendiri. Bosan dalam membaca buku adalah saat sudah merasa buku ini mulai tidak menarik untuk dibaca. Bosan bisa membuat gue kurang klimaks dalam membaca sebuah buku.

"Carilah buku yang menarik, yang mampu mengeluarkanmu dari zona yang membosankan"

kalau gue, dua hal diatas itu sangat-sangat menghalangi gue dalam membaca sebuah buku. Mungkin selain dua hal diatas itu adalagi faktor penghambat yang buat gue lupa untuk membaca buku "Kurang menarik". 

Memang salah satu yang membuat seseorang mau membaca adalah menarik. Hal yang pertama kali akan gue liat kalau mau beli buku itu pertama adalah liat judul buku. Sekiranya judul itu menarik gue bakal balik buku itu buat baca sinopsisnya. Kalau dari sinopsis udah bagus, gue yakin isi bukunya juga keren.
" Buku yang keren dimulai dari isi sinopsis yang keren juga"
Indonesia Membaca, Sumber : valianam2K.wordpress.com

Gue sebenernya juga baru hobi baca buku setelah merantau ini. Lumayan, buku bisa jadi teman disaat gue kesepian di ruangan petak yang cuma berhadapan antar tembok. Itung-itung temen kesepian juga gue sambil nambah ilmu. Ilmu yang belum tentu gue dapet dari dosen ataupun guru gue di kampus.
Sambil bengong gue harus baca minimal 1 buku. Daripada gak ada kerjaan yang gak jelas mending baca buku.

Di tanggal 17 Mei ini gue berharap untuk diri gue terutama bakal semakin giat dalam membaca buku. Semakin giat melawan "malas" dan "bosan. Gue juga pernah baca kalimat yang isinya "Bacalah buku, kelak kau akan melihat dunia yang lebih luas."

Dari buku, daya imajinasi gue bisa terasah. Walaupun gue belum pernah ke kutub selatan buat liat beruang-beruang yang warna bulunya putih tapi keliatan serem tapi dengan membaca buku tentang kutub selatan gue tau dan seolah pernah menginjakkan kaki dan memegang butiran salju khas kutub selatan.

Pokoknya, buku itu gerbang untuk kita melihat dunia luas deh. Dunia yang belum pernah kita ketahui sebelumnya. Selamat tanggal 17 Mei dan Selamat Hari Buku Nasional. Dengan adanya hari buku nasional semoga bangsa ini akan lebih maju satu langkah untuk dunia yang berada didepannya bukan berada dibelakangnya. Sama kaya gambar diatas mari wujudkan"Indonesia Membaca" mewujudkan Indonesia yang mau membuka dunia luas.

"Mulailah membaca buku dimulai dari diri sendiri"

"Jadikan bangsa ini bangsa yang mau untuk mau mencintai buku"


May 15, 2014

Setengah Cahaya

Cahaya terang kau beri kepadaku
Kau beri sejuta cahaya indah dalam hidup ini
Selalu cahaya mu yang menyinari
Kau bak aktor didalam duniamu

Cahaya yang selalu kau beri kini mulai meredup
Hampir setengah matahari yang separuh tertutup awan
Awan gelap yang menutupi cahaya terang itu
Cahaya terang yang selalu membuat indah

Cahaya yang kau beri selalu menghangatkan
Mampu mengalahkan dinginnya dunia ini
Mampu mengeluarkan aku dari gelapnya dunia ini
Mampu menjadi petunjuk langkah kedepan

Tetaplah menjadi cahaya yang terang itu
Tetaplah menjadi cahaya yang hangat itu
Tetaplah selalu menjadi petunjuk langkah ini
Jangan mau untuk menjadi setengah cahaya yang meredup tertutup badai

May 13, 2014

Jangan bangga "Mengemis"

Haloo. Selamat pagi. Gue harus tetep semangat dalam setiap harinya. Hidup akan terasa indah kalau selalu dibumbui dengan rasa semangat, apalagi kalau selalu diiringi dengan rasa bersyukur.

Seketika gue pengen nulis sesuatu tentang hal yang berhubungan dengan semangat dan rasa bersyukur.

Semangat ? Kata itu mungkin udah gak asing lagi bagi setiap orang. Semangat sendiri memiliki definisi yaitu sebuah tindakan atau perilaku dengan sebuah pengorbanan yang ditujukan untuk sebuah tujuan, atau cita-cita. Gue liat di wiki sih begitu katanya hehe.

Selain semangat, kita juga harus bisa bersyukur dalam berbagai macam hal. Dari hal kecil maupun hal yang besar selalu harus diiringi rasa bersyukur. Akhir-akhir ini gue sering merasakan betapa indahnya bersyukur itu.

Kenapa gue pengen nulis tentang dua hal diatas ? karena gue sedih liat mereka yang rela untuk mengemis padahal jiwa dan raga nya masih sempurna.


Pagi ini, gue udah liat dua orang yang tergolong masih muda tetapi malah jadi seorang pengemis. Selain masih tergolong muda, dua orang pengemis ini juga menurut gue masih bisa untuk bekerja seperti orang lainnya. Mereka masih bisa menggunakan kesempurnaan organ tubuhnya untuk mencari sebuah pekerjaan yang halal. Apalagi mereka itu pria. Yang notabene bisa melakukan pekerjaan apapun.

Gue sebenernya bingung sama pola pikir mereka yang lebih memilih untuk menengadahkan tangan mereka dibawah daripada harus mencari sebuah pekerjaan yang tergolong halal. Menurut gue, mengemis cuma mencetak pribadi yang malas, hidup tanpa sebuah semangat, kurang bersyukur juga. Kurang bersyukur dengan jiwa dan raga yang masih sehat dan sempurna.

Seharusnya, mereka mampu melihat orang-orang yang memiliki kekurangan fisik ataupun kekurangan lainnya. Gue lebih salut sama orang yang mau mengeluarkan kreativitasnya meskipun banyak kekurangan ditubuhnya.

Kadang, orang yang dianugerahi sebuah kekurangan lebih mau bekerja keras dibandingkan dengan mereka yang memiliki jiwa dan raga sehat tetapi lebih memilih "mengemis" yang dijadikan sebagai lahan rezekinya.

Bukan bermaksud untuk meremehkan mereka yang lebih memilih mengemis, tapi setidaknya mereka harus lebih bersyukur dengan kesempurnaan fisik dan memiliki semangat yang lebih. Karena Allah lebih menyukai orang yang memiliki semangat dibandingkan dengan orang yang hanya bertumpu pada pemberian orang lain.

Kemiskinan memang menjadi alasan bagi beberapa orang yang terjun dalam dunia mengemis. Banyak dari mereka lebih memilih mengemis dibandingkan mencari pekerjaan yang saat ini memang sulit. Mereka lebih memilih mengemis daripada menjadi seorang "buruh". Karena menurut mereka mengemis lebih memiliki hasil yang besar daripada menjadi seorang buruh.

Menurut gue, stigma kaya gitu adalah sebuah kesalahan besar. Seharusnya mereka mau dan mampu mencari sebuah pekerjaan yang halal meskipun tanpa dengan sebuah keahlian. Jangan jadikan kemiskinan sebagai tameng untuk menjadi mental pengemis. Tuhan tidak akan memberikan kaumnya sebuah rezeki yang halal apabila kaumnya lebih meminta daripada mencari sebuah rezeki yang halal.

Gue juga mau titip sebuah tulisan untuk calon presiden di negeri ini. "Pak presiden, tegakah bapak yang terhormat melihat warga nya selalu meminta-minta ? tegakah bapak melihat mereka selalu menjadi bahan cemoohan orang-orang berharta lebih ?" tolong fikirkan mereka pak.

Pergunakan kesempurnaan fisikmu untuk menjadi seseorang yang menolak untuk selalu diberi, jadilah orang yang memilih untuk selalu memberi. Jangan selalu bangga untuk mengemis.

May 12, 2014

Menolak Lupa

12 Mei 1998 mungkin adalah hari yang paling kelam dalam dunia mahasiswa Indonesia, terutama untuk Universitas Trisakti. Bagaimana tidak Banyak korban luka yang berjatuhan dari tragedi ini. Selain itu juga, ada beberapa mahasiswa yang kehilangan nyawa akibat tragedi ini.


Peristiwa ini bermula saat mahasiswa Indonesia sudah merasa gerah akibat pemerintahan yang saat itu di presideni oleh Soeharto terkenal dengan sistem yang sangat otoriter. Mahasiswa memperjuangkan suara rakyat yang meminta Pak Suharto untuk mau mundur dari jabatannya.

Ribuan mahasiswa turun ke jalan. Menuntut "Reformasi" ditubuh pemerintahan negeri Indonesia tercinta ini. Memang pada saat itu, pemerintahan Indonesia bersifat otoriter dengan kekuasaan militernya.

Mereka hanya menuntut kebebasan di negeri ini. Tanpa harus takut untuk mencari dan memberi informasi tentang bobroknya ini. Perlakuan pemerintah saat itu memang benar-benar otoriter. Bagaimana tidak, pemerintah melarang kebebasan pada pers dalam memberitakan "keburukan" dari bobroknya pemerintahan pada saat itu. Semua informasi yang berkaitan dengan keburukan pemerintah dilarang untuk terbit. Bahkan, sampai ada yang diculik apabila berani menurunkan berita itu.

Gue memang belum tau apa-apa tentang kejadian ini. Tapi, gue mulai mempelajari kejadian ini dari zaman gue SMA. Gue baca beritanya, gue liat video-video rekamannya, bahkan sampai liat filmnya yang judulnya "Tragedi Trisakti"

Dari film itu gue cuma bisa menyimpulkan bahwa memang pada tahun 1998 adalah tahun yang kelam bagi dunia pendidikan, terutama untuk para aktivis-aktivis mahasiswa. Mungkin, apabila ditanya soal tragedi ini sebagian dari mereka akan menjawab "Menuntut keadilan".

Ternyata, banyak dari petinggi-petinggi negeri ini sekarang yang pada saat itu dituding memiliki peran dalam tragedi mei 1998. Bahkan saat ini ada dari petinggi tersebut sedang dalam proses menjadi calon seorang presiden.

12 Mei 2014, sudah 16 tahun berlalu tragedi ini. Namun, masih tetap saja ada rasa duka yang sangat mendalam bagi keluarga, dan kerabat dari mahasiswa yang memang menjadi korban pada saat tragedi mei 1998.

Belum ada langkah nyata untuk mengadili para pelaku yang sudah nyata memiliki peran pada saat itu. Belum ada keberanian dari para aparat negara untuk mengadilinya.

Setiap memperingati tragedi 12 Mei 1998, hanya satu tuntutan dari rekan-rekan mahasiswa. "Adili" mungkin kata itu jadi sangat lebih bermakna. Karena apa yang dialami pada saat itu tidak sebanding dengan apa yang saat ini dilakukan. Mungkin rasa keadilan bagi mereka telah cukup untuk membalas semuanya. Keadilan yang benar-benar berpihak pada korban.
Jangan Lupakan 12 Mei


Bagi para mahasiswa, 12 Mei adalah hari yang sangat berharga. Karena, di tanggal inilah rekan, teman, saudara, dan keluarganya berani untuk menjadi pahlawan. Seorang pahlawan reformasi yang berani dalam menyuarakannya sebagai warga negara. 12 Mei seharusnya menjadi hari yang begitu penting bagi negeri ini. Kalau tidak ada mahasiswa siapa lagi yang berani menyuarakan aspirasi untuk melawan KKN yang telah mendarah daging di negeri ini ?

Bukankah negara ini juga perlu sebuah aspirasi yang membangun demi maju nya negeri ini. Di negeri tercinta inilah gue, lo, dan temen-temen mahasiswa berharap agar menjadi lebih baik. Lebih baik tidak hanya pada saat berjanji di kampanye, ataupun memberantas korupsi dengan tanpa tebang pilih. Negeri ini bukan untuk menjadikan seseorang lebih kaya secara pribadi. Tetapi harus ada pemerataan. Tidak perlu blusukan, tapi bukti nyata. Tidak perlu hanya sebatas mengunjungi keluarga korban, tapi berani untuk diadili. Adanya perataan HAM juga masih menjadi pekerjaan rumah yang tidak hanya ditujukan untuk warga di negeri ini, tapi untuk para petinggi yang sedang duduk manis di gedung nan mewah di senayan sana. Lihatlah warga dibawah mu, yang untuk memperoleh sesuap nasi saja sulit.

Tidakkah kalian tersentuh wahai para jendral dan para petinggi di negeri ini akan Hak yang seharusnya setara ? Sengajakah kalian untuk "lupa" akan tragedi ini ? saat ini bukan zamannya lagi untuk melakukan hal dengan sebuah kekerasan seperti apa yang dialami oleh teman-teman korban tragedi 12 Mei. Saat ini sudah waktunya bagi gue dan teman-teman lainnya sebagai mahasiswa yang lebih berusaha untuk membaktikan ilmu pengetahuannya bagi hal-hal yang lebih berguna. Jangan pernah malu dan putus asa bahkan hingga berhenti untuk meneriakkan keadilan di negeri ini walaupun hanya kebenaranlah yang menjadi hal terakhir yang dapat di teriakkan. Teriakkan dengan lantang untuk kebenaran. Jangan mau untuk "menolak lupa" terhadap sebuah kebenaran.

May 6, 2014

Jangan Malu Sama Kekurangan....

Siang tadi gue liat salah satu acara berita di salah satu televisi nasional yang isinya tentang seorang pengusaha muda yang punya usaha batik dengan omset milyaran rupiah. Bayangin aja usia baru 20 tahun tapi udah punya uang milyaran. Mungkin udah bisa punya lahan kuburan di San Diego Hill atau mungkin beli padang pasir di Dubai.

Ternyata pengusaha wanita asal Semarang itu memang udah mulai usaha ini dari jamannya masih 16 tahun. Dia disuruh jualan bahan batik sama ibunya. Ibunya adalah seorang wanita karier di perbankan.

Singkat cerita, pengusaha muda ini sekarang udah punya pabrik untuk produksi dan karyawannya sendiri. Ada yang menarik di ending berita itu. Ternyata Pengusaha muda ini mempekerjakan beberapa orang dari kau disabilitas.

Jadi apa menurut kamu kaum disabilitas itu ?


"Disabilitas adalah istilah yang meliputi gangguan, keterbatasan aktivitas, dan pembatasan partisipasi."-Wikipedia.

Dengan keterbatasannya ternyata kaum disabilitas ini mampu menggunakan kreatifitasnya. Terbukti dengan keterbatasan itu mereka mampu menghasilkan karya yang luar biasa. Dari inti berita itu yang buat gue menarik adalah Kemauan Pengusaha muda itu dalam mempekerjakan kaum disabilitas.

Kaum disabilitas dengan segala kekurangannya saat ini memang selalu dipandang sebelah mata. Dipandang sebagai manusia yang kurang begitu berguna di masyarakat. Tapi ternyata pandangan itu sekarang salah besar.

Setelah melihat tayangan berita tersebut gue juga sadar. Ternyata, ada yang lebih mulia dengan segala keterbatasannya. Kenapa gue bilang mulia ? karena banyak dari mereka termasuk gue juga gak pernah mau bersyukur terhadap apa yang telah diberikan dan dipercayakan tuhan. Gue gak pernah mempergunakan seluruh kesempurnaan tubuh ini dengan baik. Beda dengan mereka yang mungkin dengan segala kekurangannya itu merupakan kelebihan mereka. Kelebihan untuk mensyukuri setiap nikmat tuhan.

Banyak hal yang bisa dipelajari dari kegigihan para penyandang disabilitas dalam berjuang untuk melawan kerasnya dunia. Melawan orang-orang yang mungkin memandang mereka dengan sebelah mata. Dengan keterbatasan yang dimiliki ternyata mereka mampu untuk menaklukan dunia.

Gue lebih seneng liat para penyandang disabilitas yang mau bekerja keras untuk hidup daripada harus mempergunakan kekurangannya untuk mengemis dan hal-hal negatif lainnya.

"kaum disabilitas butuh akses bukan butuh kasihan"

Dari kutipan itu sudah terbukti bahwa semangat mereka untuk melawan kekurangan itu tinggi.

Lihatlah, begitu semangatnya mereka
 

Gue juga pernah liat keluarga yang begitu harmonis dengan bapak dan ibu yang menyandang disabilitas. Anak-anak mereka tidak pernah malu dengan kondisi orang tua mereka yang seperti itu. Bahkan mereka bangga dengan ayah dan ibu mereka yang mau berjuang hidup demi kebahagiaan anak-anaknya.

Tuhan memang adil. Tuhan selalu menciptakan pembanding untuk berkaca dan belajar. Tuhan menciptakan manusia yang begitu sempurna dengan ketampanan dan kecantikannya tapi berbanding terbalik dengan perilakunya. Siapa pembandingnya ? Mereka lah dengan segala kekurangannya yang berusaha mencari kelebihannya demi bahagia dalam hidup. Mereka selalu kuat dalam menjalani hidup. Beda dengan mereka yang sempurna tapi lemah. Bunuh diri jadi jalan pintas. Salah besar apabila bunuh diri dianggap sebagai jalan pintas.

Jangan meremehkan merka

Mereka juga mengajarkan sesama untuk selalu bersabar dan tak pernah malu dengan kekurangan yang dimilikinya. karena kekurangan itu semakin memotivasi untuk menggapai kelebihan. Kurang pantas rasanya kalau gue selalu menonggakkan kepala keatas dengan segala kelebihan yang tuhan kasih buat gue, apalagi dibawah gue ada mereka yang selalu kuat untuk melawan kerasnya hidup ini. Jadi, jangan malu sama kekurangan. Karena, ada kelebihan yang engga disadari. Tunjukkan kelebihan dengan hal-hal positif.

May 4, 2014

Mamah.....

Nursera namanya, Seorang wanita kelahiran Serang 9 Agustus 1971. Sesuai dengan arti namanya (Nur = Cahaya), beliau memang cahaya buat hidup gue.

Sedikit masuk ke masa lalu beliau yang terlahir sebagai anak tengah ( ketiga dari 5 bersaudara) dengan karakter keluarga yang begitu keras. Beliau dilahirkan dari seorang ayah yang memiliki sifat keras dan seorang ibu yang begitu mencintainya. Beliau sudah terbiasa dengan tempat yang berpindah-pindah karena pekerjaan ayahnya. Ayahnya adalah seorang kepala pertanian yang membuatnya selalu berpindah tugas di kota yang berbeda.

Singkat cerita, mamah memutuskan untuk berkecimpung di dunia medis. Keperawatan gigi adalah dunia medis yang hingga saat ini digelutinya. Mamah termasuk orang yang memiliki kapasitas kecerdasan yang tergolong standar. Tapi mamah adalah seorang pekerja keras yang luar biasa.

Tahun 90 mamah sudah menjadi seorang pegawai negeri di kota kelahiran gue. Kota yang banyak menyimpan suka dan duka. Mamah dipertemukan dengan seorang lelaki yang berhasil membuat gue hadir di dunia ini. Suka duka hidup, pahit dan manisnya hidup mungkin udah jadi hal biasa buat mamah.

Banyak hal yang mamah ajarin ke gue tentang hidup. Cerita diatas mungkin gak bisa gue ceritain semua tentang pribadi seorang wanita hebat itu.

19 tahun sudah mamah memberikan pelajaran hidup untuk gue.

Sekarang, mamah seorang single parent. Menurut gue, single parent itu susah. Susah karena semua tanggungan hidup mamah yang menjalaninya. Tapi, mamah tetap tegar dalam menjalani hidup ini.

Gak peduli panas terik matahari, hujan petir. Yang terpenting buat mamah adalah mendahulukan anak-anaknya. Karena menurut mamah cuma anak-anak yang bisa mengangkat derajat mamah suatu saat nanti.

Mamah punya tanggungan 2 orang anak. Anak pertama mesti melanjutkan hidup di perguruan tinggi dan anak kedua mesti melanjutkan ke sekolah menengah pertama secara bersamaan. Tapi, mamah tetap bekerja keras demi anak-anaknya.

Sekarang mamah lagi ngalamin sakit di lengan kanannya. Gue sendiri gak ngerti beliau itu sakit apa. Nama penyakitnya juga ribet. Penyakit yang berhubungan dengan otot. Kata mamah kalau mau sembuh mesti dioperasi. Sedih denger kabar itu. Mamah yang harus berjuang sendiri sekarang juga bukan hanya berjuang mencari rejeki, tapi berjuang melawan sakitnya itu.

Kenapa gue bilang mamah itu seseorang yang hebat ? Karena seorang ibu Nursera adalah mamah yang luar biasa. Tetap tegar dan kuat dalam menghadapi berbagai masalah. Tanpa kenal lelah siang malam untuk anak-anak tercinta. Tanpa kenal sakit juga mamah dalam bekerja keras. Yang bikin gue kagum sama mamah adalah dia itu orang yang paling anti kalau harus mengeluh ke anak-anaknya.

Ahh, mamah emang orang yang paling juara buat gue. Orang yang mungkin sepatutnya diangkat derajatnya oleh ALLAH SWT. Dengan keringat yang dihasilkan hanya untuk gue dan adik gue sebagai buah hati tercinta.

Ini belum seberapa untuk bilang kalau beliau orang hebat. Masih banyak yang harus gue pelajarin dari mamah. Orang yang begitu hebat dengan caranya. Orang yang selalu berkorban dengan segala kemampuan yang dimilikinya
Kenalin, ini super mamah


Mom, people still so great for your children.
being a role model who remains proud of his children
I am proud of you mom 
Keep shining like a light on the meaning of your name

Mah, aa punya puisi buat mamah. Meskipun mamah gak tau semoga ini jadi doa juga buat mamah.

MAMAH......
Kekaguman ini tidak akan pernah habis untuk beliau
Aku lebih suka mengingat nama tuhan dan diselipi namamu mamah
Seseorang yang begitu hebat dimataku
Dimata anak-anakmu

Senyummu, semangatmu sangat berharga bagi kami
Keluhmu, sedihmu, tangismu kini jadi pelajaran bagi kami
Jangan menangis mamah, jangan mengeluh mamah
Karena doa kami selalu ada untukmu

Dalam setiap sujud selalu kuselipkan namamu
Dalam setiap tetesan air mataku selalu hadir untukmu
Dalam setiap semangat hidupku selalu ku dedikasikan untukmu
Untuk seseorang yang begitu berharga di hidup ini

Mamah, 
Aa dan dd sangat mencintai mamah
Mamah,
Maaf apabila selama ini kami belum bisa membahagiakanmu

Mamah, 
Tetaplah engkau jadi seseorang yang luar biasa
Tetaplah engkau menjadi dirimu yang sekarang
Tetaplah menjadi panutan untuk hidup kami

Titip rindu untuk beliau tuhan
Izinkan beliau untuk melihatku hingga sukses nanti
Izinkan aku untuk tetap mendoakannya
Izinkan aku tetap membanggakannya

Salam cinta untuk mu mamah,

Yogyakarta, 4 Mei 2014

Doa dari anakmu tercinta


May 1, 2014

Mei Menulis

Sekitar 2 hari yang lalu, gue dapet salah satu artikel yang menurut gue bagus banget. Gue dapet artikel itu dari isi temlen gue yang memang udah mengikuti account Kompasiana.

Sedikit aja memberi penjelasan tentang kompasiana yaitu adalah blog jurnalis Kompas yang bertransformasi menjadi sebuah media warga (citizen media). Tidak hanya memberikan informasi penting terkait dengan peristiwa di sekitar kita, tetapi juga ikut memberikan andil bagi para pembacanya untuk berkreasi disana.

Gue dapet salah satu judul dari kompasianer (sebutan untuk warga yang menulis di kompasiana) yaitu "Masih Berpikir untuk Tidak Mulai Menulis? ". Dari judul aja udah bikin gue tertarik untuk membacanya.

Dan benar bahwa isi dari tulisan ini memang menarik. Sang penulis adalah Mas Budi Waluyo. Nama yang mungkin masih asing buat gue. Setelah membaca isi tulisan itu keseluruhan ternyata memang benar menulis itu kini bukan hanya menjadi kebutuhan bagi para penulis professional saja tetapi juga bagi para penulis kaum awam.

Gue juga pernah nanya ke salah satu penulis dari "Shitlicious" bahwa untuk menjadi penulis itu tidak perlu terkenal. Cukup menjadi dirinya sendiri dengan gaya tulisan yang dimilikinya. Karena hanya dengan menjadi diri sendiri lah gue akan tau sejauh mana kemampuan gue dalam menulis. Jangan pernah mau untuk menjadi orang lain. Karena sesungguhnya diri sendiri itu lebih luar biasa.

Memang sulit untuk menulis dengan berdasarkan aturan dan organisasinya. Gue pun kadang nulis seenak jidat gue tanpa memperhatikan struktur, aturan, dan organisasi dalam menulis. Karena menurut gue "Nulis itu diri gue, apa yang gue tulis itu yang gue rasain"

Awalnya sih susah untuk menulis menurut gue. Faktor malas lah yang menjadi penghalangnya. Gue juga sebenernya baru aktif nulis lagi itu mulai akhir SMA kemaren. Setelah semua aktivitas di sekolah gue mulai berkurang dan hanya dihabiskan untuk membuang waktu sia-sia. Terlintas memang kalau waktu yang gue lalui waktu itu cuma gitu-gitu aja. Gue cuma ngabisin waktu buat seneng-seneng. Tapi, gak pernah gue mau buat bagi ke dunia luas dalam sebuah tulisan.

Dan gue ngutip salah satu kalimat dari tulisannya mas Budi "Menulis itu mudah. Cukup ambil sebuah pena dan selembar kertas, kemudian menulislah."

Memang benar isi dari Tulisan mas Budi kalau orang yang senang menulis itu kadang suka diremehkan oleh orang lain. Gue juga pernah di remehkan oleh orang-orang terdekat terutama dalam lingkup kerjaan gue. "Lagi nulis apa ? Emang buat apa ? Emang nulis itu bisa menghasilkan berapa ?." Buat gue, pertanyaan seperti itu adalah pertanyaan yang sebatas angin lalu. Bagi gue, nulis itu soal hati bukan soal uang atau hasil yang akan di peroleh. Memang tulisan gue saat ini belum ada apa-apanya. Tapi, gue yakin suatu saat nanti kalau orang-orang yang gue cintai bisa melihat karya gue meskpun hanya untuk konsumsi pribadi.

Menulis itu intinya cuma 1. "menulis itu tumbuh dari keinginan dari dalam hati untuk membagi dan mengungkapkan apa yang saat ini sedang dirasakan."

“Tulisan kita tak akan mati, bahkan bila kita mati.”  Helvy Tiana Rosa

Menulis juga menurut gue menjadi sarana untuk mengutarakan sebuah kata yang mungkin tidak bisa melalui mulut. Menulis bisa mengajak untuk lebih jauh mengenal dirinya sendiri. Apa yang dia tulis itulah pribadinya.

Banyak hal yang tentunya bisa di bagi dari sebuah tulisan. Banyak hal yang bisa diungkapkan dari sebuah tulisan. Banyak hal yang didapat dari sebuah tulisan.

Mulailah menulis meskipun tak seindah Tere Liye ataupun Andrea Hirata yang pandai merangkai kata. Menulislah dari hati yang paling dalam. Biarkan jari-jarimu menari merangkai sebuah kata, biarkan hatimu mengungkapkan segalanya melalui tulisan.

”Hati itu cuma bisa disentuh dengan hati.” AA Gym

Selamat datang bulan mei. Mari memulai untuk menulis. Mari memulai untuk membuka dunia.

“Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa—suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang.”Seno Gumira Ajidharma