Oct 29, 2014

Kebiasaan buruk yang mesti dihilangkan

Seharian penuh di tanggal 29 oktober ini gue sedikit tertinggal dengan apa yang sedang ramai di layar televisi. Maklum ketertarikan gue akan kebutuhan televisi sudah mulai berkurang. Ketertarikan gue akan televisi mulai berkurang saat masa kampanye. Dimana ada kubu yang mencoba memanfaatkan televisi sebagai ajang "jualan" politik mereka. Kubu A menjatuhkan kubu B. Begitu pun sebaliknya.

Belakangan ini gue lebih suka memperhatikan dunia sekitar. Mendengar apa yang semestinya di dengar, melihat apa yang pantas untuk dilihat. Dan benar saja hari ini gue baru saja melihat orang yang (mungkin) hebat menurutnya.

Judul ini sebenarnya sudah ada dalam target gue untuk diangkat menjadi sebuah tulisan. Dimana gue lihat beberapa kebiasaan yang mungkin menurut gue sangat-sangat buruk. Dari sample yang gue ambil akankah memang seperti ini kebiasaan yang dimiliki warga negara ini ?

Memang tidak semua orang memiliki kebiasaan yang seperti ini. Tapi beberapa orang telah mewakilinya. Dibawah ini adalah beberapa kebiasaan buruk yang mesti segera dihilangkan.

1.Mencela

Mencela. Hal ini sering terjadi dikalangan anak muda. Mencela sata ini lebih dikenal dengan bully. Dimana ada individu ataupun sekelompok orang yang sibuk merendahkan individu lainnya.

Bukan munafik, gue pun pernah mengalami hal seperti ini.

2. Merendahkan

Posisi manusia sebenarnya adalah sama dimata tuhan. Hanya saja manusia itu yang membuat kelas-kelas sendiri dalam kehidupannya. Mereka yang merasa "tinggi" akan mudah merendahkan mereka yang "rendah". 

Rasanya mereka yang seperti itu akan terlihat lebih hebat dalam hal apapun. Dengan leher mininggi tanpa mau pernah melihat apa yang ada dibawah bahkan didepannya. Ingatkah bahwa posisi manusia dimata tuhan itu sama ?

3. Menilai Orang Lain

Menilai orang lain bisa positif atau negatif. Mungkin untuk penilaian yang positif tidak ada yang salah. Yang salah hanyalah mereka yang selalu menilai orang lain dengan hal-hal negatif. Sama seperti merendahkan, mereka yang selalu menilai orang lain dengan negatif adalah mereka yang lupa akan kodrat mereka sebagai manusia.

Malam ini gue dapat suatu contoh dimana memang setiap manusia sudah pasti memiliki kebiasaan ini.

Kemarin gue sempet melihat beberapa tayangan berita yang isinya adalah seorang menteri yang memiliki kebiasaan merokok. Dan yang terbaru adalah soal seorang oknum yang menjatuhkan presiden ke 7 kita.

Hal yang terakhir ini bikin gue geli. Dimana oknum tersebut merupakan salah satu pendukung calon yang belum berhasil memenangkan pemilihan presiden kemarin. yang gue bikin geli adalah haruskah seperti itu dalam mendukung seseorang ? Fanatik dalam dukungan boleh, tetapi relakah apabila harus ditahan karena menjadi fanatik. Merelakan anak istri dan keluarga demi mendukung seseorang yang mungkin saat dia menang belum tentu ingat dengan perjuangan para pendukungnya yang begitu sangat fanatik. 

Coba tanyakan pada dirimu dimana letak kesalahanmu hingga harus berurusan dengan hukum. Bayangkan apabila melihat kedua orang tuamu dihina dengan cara seperti itu ? Berfikirlah ulang,

Ah. gue engga mau terlalu larut membahas dengan itu karena inti dari tulisan gue adalah tiga point diatas. Bukan merasa sok benar, sok pintar atau apapun. Tapi rasanya tiga hal diatas sangat mengusik gue sebagai seorang manusia. Dimana gue akan berada di posisi itu.

Jangan pernah sesekali menilai orang lain hanya karena penampilan, karena wajah, atau karena segala kekurangannya. Bisa saja itu menjadi kelebihan untuk mereka.

Sebelum terlambat, tinggalkan tiga kebiasaan tersebut. Karena gue pernah mendapatkan pelajaran bahwa apa yang kita nilai, kita rendahkan, kita remehkan bisa saja lebih hebat daripada kita yang saat ini menghinanya.

-Sekian-

Oct 28, 2014

Hal-Hal Unik Orang Study Tour

Haft.. Malem ini rasanya kurang kalau cuma sebentar menikmati istimewanya kota ini. Kota yang selalu mengajarkan berbagai macam hal buat gue di dunia yang jauh dari orang tua. Kota dengan seni yang sangat beragam. Dan kota dengan macam-macam karakter orang.

Diantara berbagai macam karakter orang itu ada sekelompok karakter yang menarik perhatian gue. Dan ternyata karakter itu pernah gue alami sendiri. Karakter sekelompok orang itu adalah sekelompok orang yang sedang study tour.

Yang gue tahu tentang study tour adalah jalan-jalan ke luar kota sambil belajar. Gue dulu belum menyadari tentang karakter mereka yang banyak memunculkan hal-hal unik. Malem ini gue lihat hal unik itu dari mereka yang lagi study tour disekitaran Jalan Malioboro sampai ke Alun-Alun Selatan.

Dibawah ini adalah beberapa hal yang menurut gue unik dan itu cuma ada di sekelompok atau rombongan orang yang lagi study tour.

1. Bergerombol

Orang yang lagi study tour biasanya adalah orang-orang yang sudah menentukan sebelumnya dengan siapa mereka akan berkumpul selama study tour. Atau sudah memiliki sebuah geng untuk menghancurkan tempat-tempat study tour yang dikunjungi. 
Bergerombol
Sumber by : sman2-lmj.sch.id

Yaa, bergerombol bagi mereka yang sedang study tour adalah cara yang paling mengasyikan. Mereka bisa berbelanja bersama, berfoto bersama, dan bahkan bergerombol adalah cara paling ampuh untuk menekan angka kehilangan kawan yang ada disamping, depan, atau belakangnya.

Jadi, kalau ada gandengan temen yang hilang pasti ketahuan. Karena tingkat kepekaan manusia akan diukur saat mereka bergerombol.

2.Baju Couple

Pernah liat orang pakai baju couple lebih dari dua orang ? Jawabannya cuma ada di mereka yang lagi study tour.
Baju Couple study tour.
Sumber by : smacepiring.wordpress.com

Coba perhatikan, mereka yang study tour kebanyakan menggunakan baju yang dibuat sama oleh gurunya. Ternyata, mereka yang study tour ini mampu merubah pemikiran kuno bahwa couple itu tidak harus dengan pasangan kekasih saja tetapi pasangan bagi mereka yang ikut study tour.

Kemana-mana mereka yang study tour diharuskan untuk mengenakan baju yang seragam. Romantis bukan ?

3. Hal Unik Lainnya

Selain dua hal unik diatas, gue menemukan beberapa hal unik lainnya. Kalau mereka yang study tour itu mendatangi pusat perbelanjaan itu bisa bikin rugi pedagangnya. Kok bikin rugi ? Jawabannya adalah mereka yang study tour itu biasanya pergi bergerombol. Kalau diantara gerombolan itu masuk kedalam suatu pusat oleh-oleh biasanya akan mengikuti suara terbanyak dan kalau diantara suara terbanyak itu ada yang tidak cocok dengan harga maka segorombolan itu akan otomatis pergi meninggalkan si pedagang. Tragis~

Dan hal ini yang paling penting. Orang yang study tour itu engga akan mungkin melewatkan satu momen pun tanpa berfoto. Dimanapun tempatnya, kapanpun waktunya pasti kebanyakan dihabiskan waktu dengan berfoto. Menurut gue slogan yang pas untuk mereka yang study tour adalah " Habiskan waktumu dengan 3 hal : Belanja, bermain, berfoto" Kalau tertinggal salah satu diantaranya akan terasa hambar menurut gue. Sia-sia aja perjalanan jauh tapi engga ada satu momenpun yang tidak didokumentasikan. Mending bobo di hotel deh................


Emang capek sih study tour itu. Apalagi kalau harus menempuh jarak yang sangat jauh. Study tour juga engga bebas, setiap langkah kita selalu terhalang oleh waktu yang diberikan oleh guru atau yang berkepentingan. 

Menurut gue, capek bukan masalah selagi gue masih bisa menikmati waktu bersama teman-teman seperjuangan yang biasanya bisa memberikan warna bagi hidup dan beragam hal baru serta unik. 

Jadi, kalau lagi study tour jangan megang HP selain untuk foto-foto yaa. Selamat study tour dan selamat berbelanja *ala mba mba alfamart*

Jadi Anak Muda Keren Itu, Gampang !!

*Selamat anda telah memasuk waktu tengah pagi indonesia bagian sleman utara*

Terdengar sayup-sayup terbawa angin malam suara yang diatas dan tak tahu darimana asalnya. Jadi gini, bertepatan dengan 28 oktober besok. 28 Oktober adalah hari yang sangat bersejarah untuk bangsa ini.

"Lhoo, besok ada apa ? Hari apa ? Kok engga ada tanggal yang diwarnain merahnya ?"

Jawaban apa yang kira-kira tepat untuk pertanyaan diatas ini ? Siapakah yang selalu menyiapkan pertanyaan ini apabila disinggung soal hari bersejarah di kalender ?

Yaps, tepat sekali !! Anak dari usia SMP, SMA, bahkan sampe anak kuliahan sedikit banyak akan membuat pertanyaan seperti itu. Atau dapat dikategorikan sebagai pemuda.

28 oktober adalah harinya pemuda. Menurut gue, tidak ada satupun orang yang tidak tahu akan ada apa di 28 oktober.




Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA

Djakarta, 28 Oktober 1928
Sumber Gambar : sisidunia.com

Gimana udah jelas kan ada apa di tanggal 28 oktober ? 

Tanggal 28 oktober merupakan hari bersejarah dimana sumpah dari para pemuda itu lahir. Bahkan sumpah pemuda lahir sebelum negeri ini merdeka. Merdeka dari segala macam dan jenis (pen)jajah(an). Para pemuda waktu itu bahkan terlihat begitu keren dengan sumpah yang mereka buat. Dan hingga sekarangpun sumpah itu tetap ada dan menjadi sebuah peninggalan sejarah bagi bangsa ini.

Sudah 86 tahun sumpah ini tetap ada dan menjadi pelecut semangat bagi para pemuda masa kini. Namun, semua itu kini hampir sirna *Biarkayajudullaguaja*. Looh kok hampir sirna ?

Sebenarnya itu pertanyaan yang mungkin akan bisa dijawab oleh sebagian orang dalam hal ini sesama pemuda. Sebagai seorang pemuda walaupun sekarang gue sudah masuk ke masa akan uzur, gue akan menjawab pertanyaan itu dengan gampang. "Tergerus Zaman"

Jawaban gue bukan tanpa alasan. Dan gue secara pribadipun setidaknya harus mengikuti zaman itu.
Mau engga mau dan tanpa kompromi. Dan banyak dari para pemuda yang "tergerus zaman" itu memiliki orientasi negatif di dunianya.

Zaman dulu, pemuda yang keren adalah pemuda yang mampu mengangkat senjata dan berperang melawan para lawan. Kalau buat zaman sekarang, bisa gue bilang adalah kuno. Kuno karena pemuda sekarang tinggal hanya menikmati peninggalan sejarah dari pemuda-pemuda hebat di era yang lalu. Buat gue, keren itu engga mesti mengangkat senjata dan lalu berperang dengan musuh.

Gue punya beberapa cara agar gue, elo, kita semua menjadi seorang pemuda yang super duper keren.... Dan ini caranya :

1. SOSIAL

Hal yang paling dibutuhkan oleh pemuda saat ini adalah menumbuhkan sifat sosial. Dimana pemuda sekarang lebih memilih dunianya masing-masing daripada harus bersosialisasi dengan dunia yang lebih luas.

Banyak pemuda keren diluar sana yang patut dicontoh dan dibilang keren dari jiwa sosialnya Pemuda yang keren berhasil mencontohkan bahwa jadi seorang pemuda yang keren itu juga harus punya jiwa sosial. Jiwa dimana pemuda mampu melihat sekitar sebagai kebutuhan hidup.

2. (Ke)ren Engga Harus (Ke)ras

Miris memang melihat tayangan yang ada ditelevisi khususnya program berita. Banyak para pemuda (siswa,siswi, sampai Kuliah) yang rela menghabiskan kesempatan belajarnya hanya unttuk mengacungkan sebilah bambu dan menyerang lawannya.

Orang yang kaya gini menurut gue belum bisa dibilang keren. Sebenarnya keren itu juga bisa kok kita dapet dari ilmu pengetahuan yang guru kasih, dari teman, ataupun dari dunia yang begitu luas ini. Mereka yang lebih mencari pendongkrak keren lewat cara seperti ini harus cepet-cepet di rukiah. Biar mereka cepet sadar kalau mereka ada di zaman nabi yang setiap halnya selalu pakai kekerasan untuk menjatuhkan nabi. Atau berperang untuk mengusir koloni dari negeri ini

Banyak kok pemuda keren yang berhasil membuktikannya dengan prestasi yang membanggakan. Bukan memalukan dengan berurusan dengan aturan ataupun aparat kepolisian.

3.Open Minded

Cara ampuh supaya pemuda itu semakin keren adalah open minded. Open minded ini sangat diperlukan oleh setiap pemuda termasuk gue.Dengan wawasan yang sangat luas pemuda sebenarnya mampu memilih dan memilah mana yang terbaik untuk dirinya sendiri. Bukan malah jadi salah arah dan akhirnya jatuh ke lembah seperti no 2.

Gue telah banyak melihat, bertemu, bahkan hanya sekedar duduk manis untuk mendengarkan kisah-kisah mereka (pemuda) yang luar biasa kerennya.

Memang gue masih belum jadi seorang pemuda yang keren. Gue tetap mencoba tentang bagaimana menjadi seorang pemuda yang keren. Pemuda yang keren karena prestasi yang keren. Bukan malah mencoreng dengan hal-hal yang sangat memalukan.

Tips kecil terakhir dari gue adalah biasakan untuk jalan-jalan sendiri melihat keadaan sekitar. Dan setelah itu akan tahu bahgaimana dunia sekitar akan membawa dirimu ke kehidupan yang lebih keras lagi.

Jadi, buat keren dimasa muda itu gampang kan ?

-Sekian-


"Selamat hari sumpah pemuda yang ke 82, semoga pemuda yang bangsa ini miliki tidak hanya sekedar memiliki tapi mencintai negeri ini dengan sepenuh hari"

Oct 26, 2014

Yang Gue Dapet Hari Ini

Hari ini.. eh salah lebih tepatnya sih dari sore gue banyak ketemu orang-orang yang bikin gue lebih melek tentang menikmati hidup.

Jadi ceritanya gue ketemu sama beberapa orang dan ada diantaranya temen gue. Awalnya sih cuma buat ngerjain tugas dari dosen gitu. Tapi, diselingan itu gue baru nangkep beberapa pelajaran dari mereka. Dari percakapan yang kita lakuin, dari sharing yang kita lakuin. Menghasilkan sesuatu hal tanpa sengaja gue sadari.

Dan ternyata gue baru sadar kalau sering berinteraksi itu kita bakal lebih banyak ilmu. Emang sih engga setiap orang bisa memberikan ilmu disetiap interaksi nya. Dan gue baru dapetin hari ini. Serta merangkainya menjadi sebuah cerita menarik buat gue.

Soal memilih teman misalnya. Ternyata memilih teman itu engga sembarang. Teman yang terbaik itu teman yang semasukan sama kita. 

"Teman yang semasukan itu kayak gimana sih ?"

Gue baru tau jawaban itu hari ini. Ternyata teman yang semasukan adalah teman yang tidak hanya mampu memberi saran terhadap diri kita, tetapi juga memberi solusi yang positif dibalik sarannya tersebut. Selain itu, teman yang semasukan memberikan saran bukan atas dasar hanya menguntungkan dia saja tetapi juga saling menguntungkan satu sama lain. Gue kasih contoh seperti ini :

Temen A : Eh, elo nih jangan kaya gitu, itu gak baik buat lo 
Teman B : Iya yah ? terus gue mesti gimana ?
Teman A : Elo pikir aja sendiri.......

Seketika percakapan itu terhenti karena teman B geram dan mengambil celurit yang ada dibalik ketiaknya.


Dari percakapan singkat diatas membuktikan bahwa Teman A hanya bisa memberi kritik. Saat diminta saran yang terbaik oleh teman B malah jawaban yang didapat terkesan hanya bisa memberikan kritik.

Beda lagi kaya percakapan dibawah ini :

Teman B : Eh, hari ini gue seneng banget lo abis ketemu doi.
Teman A : Waah, seneng banget yaa. Terus kamu kemana aja ?
Teman B : Tadi sih cuma nongki aja sampe tengah malem.
Teman A : waah asik ya, terus tidur dimana ? kan kosan elo gak ada jam malam ?
Teman B : Gue diajak ke kontrakannya, tapi gue engga macem2 kok.
Teman A : Iya yaudah, jangan sering-sering yaa kaya gitu. Gak enak gimana kalau dilihat tetangga.

Sebagai teman yang baik tentu teman A memberikan sebuah solusi kalau ternyata teman B itu salah dan teman A mengingatkan supaya engga sering-sering. Coba aja kalau teman A itu kaya percakapan diatas, dia cuma bisa kasih kritik tapi engga ngasih solusi gimana caranya supaya tidak terulang lagi.

Apalagi buat mereka yang sedang merantau. Memang memiliki banyak teman itu penting. Setidaknya dari banyak teman itu kita harus bisa menseleksi siapa saja teman yang pantas dan bahkan lebih baik lagi kalau satu masukan dengan kita. Supaya bisa saling memahami satu sama lain.

Itu yang hal yang pertama dari apa yang gue dapet hari ini.

Yang kedua adalah tentang mereka yang mengalami broken home. Sebagian pandangan orang tentang anak broken home itu negatif. Begitu pun dengan apa yang gue alami, gue lihat, dan gue dengar. Tapi, dari cerita yang gue dapat dan gue lihat ternyata pandangan itu salah besar. Mereka yang menyandang label broken home itu engga selalu punya hal negatif. 

Kebanyakan dari apa yang gue alami sehari-hari itu memang penilaian yang negatif. Hal itu bukan membangkitkan semangat tetapi malah menjatuhkan dan condong mendukung (mereka) untuk melakukan hal-hal negatif.

Seharusnya penilaian itu segera dihilangkan. Karena menurut gue, mereka yang negatif adalah mereka yang sedang mencari perhatian dunia saat dia tidak mendapatkan apa yang dia harapkan dari kedua orang tuanya. Anak broken home adalah anak yang sangat spesial. Mereka bahkan bisa lebih kuat dari anak kebanyakan lainnya. Mereka lebih mampu menjalani hidup dengan satu tangan ketimbang mereka yang selalu berpangku kepada dua tangan.

Bagi sebagian orang mungkin dua hal diatas belum begitu penting. Bagi gue setiap percakapan yang gue dengar itu akan menjadi sebuah pelajaran untuk gue hari esok. Dimana gue bakal lebih banyak lagi dapat pelajaran dari orang-orang yang berbeda. Dan hal ini semakin membuat gue belajar untuk lebih banyak mendengar orang lain dan menyaringnya. 

Gue lebih akan banyak berterima kasih kepada mereka yang selalu memberikan pelajaran dan pengalaman hidup buat gue dan yang lainnya daripada kepada mereka yang selalu menilai hanya melalui nalar mereka.

Terima kasih tuhan, semoga esok akan lebih baik dari pelajaran yang didapat hari ini.

-Sekian-

Oct 24, 2014

Saat kesempatan Kedua itu ada

Pernahkah merasakan gagal untuk pertama kalinya dalam hal apapun ?


Pernah liat orang hebat yang gagal dalam perjalanan hidupnya ?

Gue sendiri kalau ada pertanyaan itu pasti dengan jawaban yang sangat diplomatis yaitu, "Pernah". Dan setelah muncul jawaban itu pasti akan muncul pertanyaan baru yaitu, 

"Mengapa harus gagal dulu ?"

Untuk jawaban yang seperti ini gue yakin belum tentu setiap orang akan memiliki sebuah jawaban yang sama. Dari apa yang pernah gue rasain, untuk menjawab sebuah pertanyaan yang diawali mengapa itu gue harus secara langsung merasakan apa yang dinamakan dengan gagal.

Ingatkah saat kita kecil dulu ? dimana kita sering gagal saat belajar berjalan. Disitulah kita tetap berusaha untuk melawan gagal itu.

Gue sendiri pun sebenarnya belum terlalu banyak pengalaman dalam hal gagal. Karena masih banyak "Gagal-gagal" berikutnya. Tapi, ada sebuah pengalaman yang pernah gue rasakan di masa muda gue ini.

Pengalaman ini terjadi sekitar 6-7 bulan yang lalu. Mungkin, teman-teman se kampus gue udah pada tau tentang ini. Dimana gue harus rela meninggalkan bangku perkuliahan untuk sementara yang diakibatkan oleh faktor internal dari keluarga gue itu sendiri. Dan gue gagal dalam perkuliahan gue waktu itu.

Waktu itu yang ada difikiran gue adalah gue engga akan nyerah gitu aja meski gue harus putus kuliah. Ajakan dari teman gue waktu itu untuk gabung di sebuah biro wisata yang memang didalamnya kebanyak oleh mahasiswa. Engga ada niatan sebelumnya gue datang ke jogja untuk bekerja. Niat gue waktu itu memang cuma untuk kuliah. Menuntut ilmu dengan baik. Dan punya keinginan untuk membahagiakan orang tua. Terutama nyokap gue tercinta yang udah banting tulang demi anaknya agar tetap menuntut ilmu.

Awalnya memang sulit menjalani ini semua. Waktu itu gue masih belum terima dengan keadaan yang gue alami. Entah kenapa gue selalu menyalahkan tuhan bahwa ini engga adil buat gue. Jujur aja gue waktu itu iri dengan kebanyakan teman-teman gue yang masih bisa melanjutkan kuliahnya dengan tanpa hambatan satu pun.

Gue kayak dikasih beban yang sangat banyak oleh tuhan dan mesti menyelesaikannya. Tapi, gue bingung mau menyelesaikan beban yang mana. Hari-hari pertama waktu itu juga terasa berat buat gue. Rasanya hidup yang gue rancang dari jaman sekolah dulu berantakan karena apa yang gue alami waktu itu.  Sia-sia rasanya semua yang gue angan-angankan pas di sekolah dulu.

Sebulan gue berhasil melewati masa yang menurut gue sangat sulit. Masa yang banyak buat gue belajar tentang hidup. Dari situlah gue mulai belajar memperbaiki diri, mulai banyak bersyukur, dan mulai menerima keadaan yang gue terima. 

Dan seiring berjalannya waktu gue mulai mengetahui kenapa semuanya itu terasa berat. 

Gue engga iklas !! 

Itu penyebab kenapa yang gue jalanin waktu itu terasa sangat sangat berat. Harusnya gue bisa lebih iklas menerima jalan yang dikasih tuhan buat gue. Dan gue pun menyadari bahwa dibalik itu semua akan ada sebuah peristiwa yang indah.

Gue bilang kaya gitu bukan tanpa alasan. Karena, setelah 6 bulan menunggu akhirnya gue dikasih kesempatan kedua oleh tuhan. Dan gue sangat mensyukuri itu. Dimana gue bisa merasakan kembali bagaimana menjadi seorang mahasiswa yang dengan beribu kegiatan didalamnya.

Setelah kejadian pertama yang gue dapet sebenarnya gue engga sama sekali terfikirkan kalau ternyata gue bisa kuliah lagi. Akibat iklas tadi gue cuma bisa mengikuti apa yang tuhan takdirkan sambil tetap berharap dan berusaha akan ada yang lebih baik lagi. 

Percaya atau engga percaya, ternyata keyakinan itu bisa mendorong kita untuk menjadi lebih positif. Keyakinan ini juga yang membuat gue selalu menanampkan hal positif meski keadaannya sulit. Karena gue percaya tuhan tetap bersama orang-orang yang penuh dengan keyakinan. Dan gue punya keyakinan kalau gue bisa kuliah lagi sambil menyusun kembali kepingan-kepingan mimpi yang sempet berserakan beberapa bulan kebelakang.
Sumber gambar : fathiazmi92.blogspot.com

Gue juga engga menyia-nyiakan kesempatan yang gue dapet dibabak kedua ini. Belum tentu kesempatan yang gue dapet sekarang ini bakal gue dapetin di kesempatan ketiga, keempat, kelima dan seterusnya. Karena gue yakin tuhan engga mungkin memberikan masalah diluar nalar yang manusia punya. Dan terima kasih tuhan atas kesempatan yang kedua ini.  I promise to be better than ever, karena gue engga mau menyia-nyiakan kesempatan yang telah ada.

Jadi, saat kesempatan kedua itu ada........ Manfaatkanlah

-Sekian-

Oct 21, 2014

Ritual Ritual Khusus Anak Kost

Suka duka selama menjadi anak kos telah gue jalani hampir dua tahun ini. Ada hal yang engga akan dialami sama mereka yang hanya tetap berdiam diri dirumah nya. Biasanya, mereka yang tidak merantau lebih banyak hidup nikmat dirumah. Makan dimasakin, baju dicuciin, cuma mandi aja yang engga di mandiin. Berbeda dengan anak kost. Semua serba dilakukan sendiri dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi.  Ada 1001 cara yang dibuat demi mempertahankan dirinya agar tetap hidup di dunia perantauan.
Sumber Gambar : ayobuka.com

Terkadang, menjadi anak kost terlalu banyak susahnya daripada bahagianya. Bahagianya adalah ketika awal bulan dimana orang tua lagi berada dalam suatu fase yang sangat baik yaitu mengirimkan jatah bulanan anaknya. Susahnya adalah ketika tanggal mulai berganti dari tanggal yang hanya satu digitu berganti menjadi tanggal yang dua digit. Memasuki tanggal dengan dua digit adalah awal dari kemunduran bagi para anak kost. Serba menipis. Itu yang dirasakan anak kos saat memasuki tanggal tanggal yang berada didalam fase kritis.

Dan selama hampir dua tahun merantau ini, gue telah menemukan berbagai fenomena atau ritual khusus yang dilakukan oleh anak kost demi mempertahankan hidupnya. Baik yang secara langsung gue alami ataupun dari lingkungan sekitar yang gue lihat. Berikut adalah ritual-ritual khusus yang dilakukan para perantauan atau khususnya anak kost saat akhir bulan mulai datang :

1. Lapar = Tidur

Ritual yang pertama ini mungkin baru gue temuin setelah gue menjadi seorang anak kost. Seharusnya, apabila kita merasakan lapar segerakanlah untuk makan. Tapi, buat anak kost kaya gue gini itu bukan jadi solusi.

Solusi terbaiknya adalah kalau kita merasakan perut kita keroncongan saat lapar usahakan untuk bersegera menuju kasur yang empuk. Karena kasur yang empuk membuat kita lupa kalau kita sedang merasakan lapar. Dan biasanya tidur juga bisa mempercepat waktu dan membuat gue bisa men-jama- antara makan pagi dengan makan siang, makan siang dengan makan malam ataupun makan pagi yang dilakukan keesokan harinya.

2. Stok Makanan di Awal Bulan

Biasanya kalau awal bulan itu pengennya hura-hura sana sini karena kondisi keuangan masih baik. Saat mendekati akhir bulan biasanya kondisi keuangan akan semakin memburuk. Krisis akan hadir dimana-mana saat akhir bulan itu akan datang.

Dari kemarau panjang hingga kekeringan isi dompet menjadi hal yang sangat wajar bagi anak kost. Mungkin hal ini terjadi karena euforia yang dialami saat awal bulan itu tiba. Semua akan lupa saat awal bulan tiba.

Tapi, gue dapet trik dari beberapa temen gue yang satu kost sama gue. Ternyata walaupun mereka larut dalam euforia awal bulan, mereka juga tidak lupa untuk masuk kedalam supermarket untuk membeli berbagai macam makanan yang bisa mengganjal perut saat masa krisis itu tiba. Dan yang dibeli pun kebanyakan adalah mie instan. Karena mie instan merupakan the power of anak kost. Belum ada kejadian anak kost yang kehilangan nafas karena terlalu sering makan mie.

Cobain deh...

3. Keluar Masuk Kamar kost lain

Ritual yang ketiga ini sama pentingnya dengan kedua ritual yang diatas. Bahkan bisa dibilang ritual ini adalah ritual yang masuk penting bagi keberlangsungan hidup mereka yang ingin menjadi anak kost yang kuat. Pintar melihat setiap kesempatan apabila kamar temen itu memang menarik perhatian. Gue juga pernah share tentang "Jeli disetiap Kesempatan". 

Menarik disini bukan berarti melihat barang-barang yang mewah yang temen kita punya lhoo. Menarik disini adalah bagaimana temen kita memiliki ketersediaan logistik yang berlebih. Apapun macamnya yang penting bisa mengganjal perut yang sudah bernyanyi. Entah itu sampai siang, sore, ataupun sampai besok sekalipun.

Jadi, sering-sering "keluar masuk kamar temen mu yaa"

Ketiga ritual diatas barulah segelintir dari ritual-ritual anak kost yang lainnya. Yang namanya anak kost pasti punya lebih dari tiga ritual yang gue buat diatas. Dari ketiganya itu gue bisa menyambung hidup dikala krisis akhir bulan itu menerpa.

Jadi, jangan takut kelaparan saat jadi anak kost. Karena anak kost punya ritual khusus yang bisa bikin perut kenyang. Selamat mencoba.................

-Sekian-

Oct 14, 2014

Belajar Dari Masa Lalu

Terinspirasi dari peng-editan dari judul postingan lain yang gue rubah jadi postingan masa lalu membuat gue jadi ingin mencurahkan hidup gue tentang masa lalu.

Masa lalu tidak melulu soal cinta antara gue sebagai kaum adam dan beberapa kaum hawa yang pernah gue jalin suatu hubungan yang spesial.Bukan itu. Masa lalu disini adalah tentang perjalanan hidup gue yang saat ini sudah hampir menyentuh angka kepala 2.

FYI, angka yang menunjukkan indikator kepala dua yang menujukkan bahwa gue sudah bertransisi dari masa remaja menuju ke masa yang lebih dewasa lagi.

Banyak yang bilang menengok kebelakang itu tidak baik. Tapi, menurut gue apa salahnya untuk menengok sebentar setiap langkah yang telah kita lewati dan menjadikan itu sebagai pelajaran untuk langkah selanjutnya.

Gue dilahirkan dan dibesarkan oleh kedua orang tua gue. Dengan latar pendidikan yang berbeda. Lelaki paling tampan dan gue hormati cuma seorang siswa lulusan kejuruan listirk. Sedangkan wanita yang paling cantik didunia adalah seorang lulusan diploma dari salah satu pendidikan keperawatan. Ternyata dari latar belakang itulah yang mendorong mereka untuk menjadikan gue sebagai putra pertama mereka dapat lebih tinggi jenjang pendidikannya dari mereka. Bersyukur, gue telah melewati masa masa menjadi seorang siswa dengan berhasil menuntaskan pendidikan disekolah menenang atas. Dan saat ini gue masih belajar disalah satu kampus luar negeri (Re : Swasta) terkemuka di kota pelajar. Tinggal menyelesaikan studi sesuai dengan target maksimal 4 tahun. yang artinya bisa "lulus tepat waktu" bukan "Lulus pada waktu yang tepat".

Ada pelajaran yang bisa gue ambil dari contoh kecil ini. Mungkin sebagian orang punya pemikiran yang sama soal ini. "orang tua mana yang engga mau liat anaknya lebih sukses dari mereka". Itu kata-kata yang sering gue dengar baik dari orang tua gue secara langsung ataupun dari beberapa orang tua yang pernah berbicara spoal itu.

Berbeda dengan apa yang gue alamin beberapa tahun kebelakang. Ya, kedua figur ini harus memutuskan untuk hidup masing-masing. Mungkin ini bisa menjadi kebahagiaan untuk mereka. Dan mungkin juga buat sebagian orang ini adalah sebuah aib yang harus ditutup rapat-rapat tanpa diketahui oleh dunia. Buat gue ini bukan aib. Bukan juga gue mau menceritakan apa yang gue alami ini atau sekedar pamer untuk mendapatkan perhatian banyak orang.

Sebelumnya juga gue sedih, kesel, marah bahkan ke mereka dan tuhan terutama tentang apa yang terjadi dan gue alamin ini.

"Tidakkah adil tuhan memisahkan semua ini ?"

Itu yang selalu gue ucapkan dalam situasi apapun. "Selalu menganggap Tuhan tidak adil"

Setelah tahun kedua seiring berjalannya waktu dari kejadian itu. Sedikit banyak gue belajar untuk tegar. Meski banyak yang tahu gue adalah orang yang selalu bahagia bahkan selalu ceplas ceplos orangnya tanpa bisa ngerem mulutnya. Gue sadar, itu adalah salah satu cara buat mengisi kekosongan yang hilang setelah kejadian itu.

Ternyata apa yang gue anggap tuhan itu tidak adil adalah salah besar. Selalu ada makna dari sebuah kejadian. Mungkin masa lalu yang gue alamin adalah hal yang sangat sangat sangat tidak diinginkan. Dan tuhan memberikan pelajaran kalau kita jangan sampai mengulang apa yang pernah dialami. 

Dan apa yang gue alami ini semata-mata hanya peringatan dari tuhan bahwa gue tidak hidup sendiri. Banyak dari sekeliling gue yang bahkan sudah mengalaminya terlebih dahulu. Mereka lebih kuat dan lebih bisa menghargai apa yang mereka alami.

Belajar dari masa lalu. Entah itu masa lalu yang indah ataupun buruk sekalipun. Ada pelajaran yang bisa dipetik dari apa yang tuhan berikan. Karena masa lalu tidak selalu harus merasa malu tapi jadi batu sandungan untuk lebih maju. 

Wake up dari masa lalu yang membelenggu untuk masa depan yang bisa membuat mereka terharu. 

Mengutip dari apa yang gue dapat dari ini : Belajarlah dari anak kecil. Karena mereka selalu ingin berani gagal dan berdiri untuk bangkit serta melupakan kegagalan yang pernah dialami.

Sama seperti kata kata diatas. Gue begini bukan karena kehendak gue. Tugas seorang anak bukan hanya menangisi yang sudah terjadi. Menapak kedepan melihat dunia dan menikmati hidup adalah tugas sebagai seorang anak.

Daripada terus mengeluh dengan apa yang ada di masalalu. Tengok sebentar masa lalu dan jangan pernah menengok masa lalu untuk kedua ketiga dan selanjutnya.

-Sekian-

Oct 13, 2014

Permainan Masa Kecil

Masih ingat sama permainan tamagochi ? Masih ingat sama permainan gamebot ? Masih ingat permainan engkle dan bahkan permainan karet gelang yang dibuat menyerupai tali.

Tamagochi adalah sebuah permainan memelihara hewan dengan bantuan menggunakan alat digital dengan layar hitam putih. Dengan alat yang dibuat berbagai bentuk serta menarik dan tidak terlalu sulit untuk digenggam dan dibawa kemana-mana. Permainan ini adalah permainan yang menyita kepekaan kita. Karena telat sedikit aja kita ngasih makan bisa jadi hewan itu sakit atau bahkan mati.
Sumber gambar : thadea1991.wordpress.com

Beda lagi sama sama gamebot. Gamebot adalah sebuah alat yang didalamnya berisi beberapa macam permainan. Dan permainan yang terkenal dari gamebot adalah tetris. Pada tau Tetris kan ? Nah, gamebot ini jadi primadona banget buat anak-anak era 90an sampe awal 2000an. Meski dengan layar yang masih hitam putih tetapi tetep jadi andalan anak anak bermain. Sebagai alat gaya gayaan juga. Karena waktu itu gamebot termasuk barang yang mewah dan sulit untuk didapatkan. Belum ada dulu yang namanya sewa gambot kaya di sd sd pas jaman gue masih sd. Game console ini sekarang udah ditelan oleh gadget yang merajalela.

Sumber Gambar : ninetyzone.blogspot.com
Dua game diatas adalah game yang selalu menemani masa kecil gue sebagai anak anak era 90-2000an. Dimana game itu belum terhubung oleh sistem operasi yang canggih. Malah masih ada permainan yang bersifat tradisional dan handycraft dari anak anak masa itu.

Dulu gue sering main "engkle", petak umpet, gobak sodor, dan kalau agak ke-digital itu kaya main nitendo. 

Kalau udah nemu permainan itu rasanya sulit buat dipisahkan. Bahkan permainan itu lebih banyak dilakukan dengan teman sepermainan. 

Apalagi jaman gue dulu kebanyakan para lelaki nya itu suka main sepakbola di depan lapangan badminton ataupun dilapangan rt. Kita punya jargon kalau lagi main sepakbola "Pantang pulang sebelum adzan dan teriakan orang tua". Kita gak akan berhenti main kalau belum ada suara adzan magrib ataupun suara yang lebih menggema lagi yaitu dari nyokap atau bokap yang teriak teriak dari depan rumah.

Beda kaya anak sekarang. Permainan itu seakan punah dan tergantikan oleh permainan yang lebih modern dan membuat mereka lebih sering menunduk daripada bersama dengan teman-temannya. Anak jaman sekarang lebih gampang dicari. Kalau magrib belum pulang tinggal BBM aja atau mungkin line dan sosial media yang lainnya.

Kalau jaman gue kecil dulu, biasanya kalau ada suara adzan itu otomatis kita selesai permainan. Dan kalau denger orang tua teriak itu artinya jam main kita harus berhenti. Karena gue takut sama kedua orang tua. apalagi kalau udah marah, galaknya bisa ngelebihin macan yang kelaparan. *Auuuuu*

Sering gue perhatikan kalau liat anak kecil baik yang lagi sendirian ataupun lagi berkelompok. Gue engga liat para laki laki untuk ukuran anak kecil itu main sepakbola bareng, main ucing-ucingan atau permainan yang pernah gue "mainin" waktu jaman gue kecil. Atau para kaum hawa anak-anak yang lebih sering main karet dan berbi-berbian di salah satu rumah. Belum bisa dibilang hebat pas main karet itu kalau karet nya belum melebihi kepala dan bisa loncat dengan mulusnya.

Yang gue perhatikan sekarang adalah anak-anak jaman sekarang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berada didepan teknologi yang ada. Sibuk menunduk untuk mencari hal yang tak bisa nampak untuk orang lain. Melupakan sosialisasi dengan kawan sepermainan yang seharusnya lebih menyenangkan. Melewatkan masa anak-anaknya dengan menjadi dewasa sebelum waktunya.

Rasanya, gue pengen balik lagi ke masa dimana gue dibesarkan dengan berbagai macam permainan masa kecil itu. Masa kecil yang berbeda dengan saat ini.

-Sekian-

Oct 12, 2014

Beberapa Tipikal Anak Kost

Pertama kali hal yang paling gue takutin dalam dunia kos kosan itu adalah Homescik. Dimana selalu ada kondisi dimana gue mengerjakan hampir seluruh hal itu sendiri. Bangun sendiri sampe tidur pun sendiri, makan sendiri, sampe nyuci baju pun sendiri (walau sekarang sudah ada era londry "cuci sampai bersih"). 

Beruntung gue dapet dilingkungan kos yang ternyata sangat ramah. Maklum, penghuni kos nya kebanyakan sudah saling kenal bahkan ada beberapa dari mereka yang sukse gue MLM-in supaya masuk kos ini. Jadi engga terlalu sulit buat bersosialisai satu sama lain.

Biasanya setiap pagi itu pada teriak soal air habis ataupun ada kunjungan dari kucing kampung yang sial banget. Apalagi soal makan, biasanya anak kos itu gapernah takut kelaparan. Cuma takut sama bapak dan ibu kos yang nagih sewa kos ataupun penjaga kos yang marah-marah kalau penghuni kos pake air nya sampai tumpeh-tumpeh.

Beragam memang isi dari anak kos itu. Dari berbagai kota mereka datang dan berbagai macam latar belakang juga mereka bawa sampe ke dunia kos mereka. Yang gue liat anak kos lah yang punya kepribadian paling unik diantara anak anak lainnya.

Ada yang kalau tidur itu sambil mulut terbuka lebar seperti mengaharapkan kunjungan lalat. Ada juga yang kalau tidur itu sambil ngorok pake nada alto. Bahkan gue sendiri kalau tidur diatas ranjang bisa sambil sulap karena paginya gue udah tidur dibawah. keren kan ?

Itu soal gaya anak kos tidur. Beda lagi sama sifat dari anak kos. Nah sifat ini yang sering gue perhatiin setiap harinya. Bahkan gue udah hampir hatam sifat dari setiap orang yang ada di kos gue. Beberapa bisa gue simpulkan tentang sifat-sifat anak kos. Jadi, anak kos itu punya sifat dibawah ini :

1. Manja

Mungkin seseorang yang punya sifat ini adalah orang yang dari rumahnya sudah menjadi kebiasaan. Biasanya orang yang manja adalah mereka yang menjadi anak semata wayang, anak bungsu, ataupun anak yang memang selalu di-luar biasa kan oleh kedua orang tuanya.

Ada beberapa orang di kos gue yang punya sifat seperti ini. Biasanya dari cara dia berbicara ataupun cara dia bersikap. Biasanya terlihat saat dia berinteraksi dengan sesama atau orang yang lebih dekat di kos nya.

2. Suka Pengen Tau Urusan Orang Lain

Gue belum tau ini bisa dikategorikan sebagai sifat bawaan seseorang ataupun apalah gue engga tau. Yang pasti gue udah nemuin orang dengan jenis spesies seperti ini. Yaa, kepo lebih tepatnya. Semua hal yang aneh menurutnya itu belum afdol kalau dia belum tau dan belum ditanyain.

Misalnya ;
 "Nas, elo beli ikan sih ? emang buat apa ?" Tanya si Mr.Kepo gue menyebutnya.

"Buat di goreng lah kalau akhir bulan kan gue engga kelaperan"

Atau

" Cieee beli pisau baru niyee." Si Mr. kepo

"iyah, gue beli pisau baru buat nusuk elo"

"........''
Mungkin menurut orang yang pengen tau semua urusan orang lain ibarat mereka beli nasi telur tanpa telurnya. Apa yang dia liat bisa menjadi banyak pertanyaan untuk orang tersebut.

Ternyata tidak semua pertanyaan dari beliau itu baik. Ada dimana gue butuh privatisasi yang mungkin tidak semua orang wajib mengetahuinya. Nah !!

3. Pelit

Untuk yang no 3 ini mungkin buat cuma gue aja yang pernah ngalamin. Tidak hanya di dalam ruang lingkup anak kost. Mungkin di sekolah, kampus, bahkan sampai temen main pun ada orang yang seperti ini. 

Anak kos yang seperti inilah yang sangat paling sering dihujat. Biasanya, dia tidak mau membantu sesama atau bahkan tidak mau rugi sama sekali.

Misalnya, dia selalu minjem motor orang tapi bagian dia yang dipinjem motornya itu harus guling guling di aspal dulu sampe kering baru dipinjemin. Atau dengan beribu ribu alasan dia selalu menolak untuk meminjamkannya. Lebih hebat dari supir bajaj nge lesnya.

Masih banyak memang sifat anak kos yang hidupnya jauh dari orang tua. Mungkin 3 sifat diatas adalah sifat yang paling sering gue temuin dalam dunia per- kosan Indonesia. Memang, dunia baru itu terkadang lebih mengajarkan kita banyak hal, banyak untuk tahu, banyak untuk melihat, banyak untuk mendengar, dan banyak banyak lah berdoa supaya akhir bulan mu lebih baik dari bulan sebelumnya haha.

-Sekian-

Oct 7, 2014

Saat menjadi mahasiswa, perbanyaklah bersyukur

" Kamu sekarang kuliah dimana ?"

"Kamu ngambil jurusan apa ?"

Dua pertanyaan diatas sering muncul saat seseorang yang telah menyelesaikan studinya di sekolah menengah atas dan sederajatnya. Entah itu dari keluarga, teman, dan sudah tentu dari sekolah dimana seseorang itu mencari ilmu.

Banyak yang bilang kalau setelah jadi mahasiswa itu enak. Belajar cuma 2-3 sks (per sks biasanya 45-50 menit) dan engga setiap hari ada mata kuliah, pulang kuliah engga terlalu sore, jajan udah bulanan. Emang hal kaya gitu lumrah diucapkan oleh para senior yang telah terlebih dahulu. Ternyata semua ini dilakukan semata untuk menarik dan menambah minat dari adik-adik di sekolah asal. 

Ternyata banyak yang meleset dari apa yang sering para kakak kelas itu bilang. Banyak dari mahasiswa yang gue perhatikan mengeluh entah itu tentang jadwal kuliah, dosen yang kurang asik, dan tugas tugas sebagai seorang mahasiswa yang se-abreg. Engga semua yang dibilang kakak kelas waktu jaman gue SMA dulu bener.

Kebetulan gue sendiri masih berada di bangku kuliah dan sering merasakan sebuah fase dimana gue bosan baik dengan jadwal, dosen, ataupun tugas dari dosen yang tanpa ada hentinya. Dan mungkin juga banyak temen-temen yang pernah berada di fase itu. Fase dimana jadi mahasiswa itu sangat membosankan.

Tapi, gue sedikit heran sama orang-orang yang selalu mengeluh tentang status (ke)mahasiswa(annya). Belakangan ini, ada salah satu penghuni kos yang selalu mengeluh tentang dosen yang kurang enak menurut dia. Atau, gue juga sering denger dan lihat mereka yang setiap harinya diisi dengan berbagai macam keluhan tentang tugas yang dosen kasih.

Memang gue tidak munafik soal ini, gue juga sering ngeluh sama tugas yang seolah-olah membuat hidup gue jadi mahasiswa itu berat. Apalagi waktu pertama kali jadi mahasiswa yang rasanya berat banget. Pengen rasanya teriak dan mengulang kembali dimana masa-masa sekolah dulu. Apalagi hidup di dunia mahasiswa ini keras. Yang gue rasain dulu itu, merasa gue punya beban hidup yang sangat berat.

Baru gue sadar setelah 6 bulan yang lalu. Dimana gue diharuskan untuk beristirahat sejenak dari bangku perkuliahan karena beberapa hal yang sangat klise. Whatever apa yang orang bilang tentang gue saat itu. Engga perlu juga gue bikin semua tau masalah gue saat itu. Karena, yang mereka tau gue sedang tidak aktif di perkuliahan.

Ternyata, dunia diluar bangku perkuliahan itu lebih dari keras. Deadline tugas yang biasanya mahasiswa kerjain paling cepet satu bahkan paling lama itu satu minggu saat bertemu kembali dengan mata kuliah si dosen tersebut. Berbeda sama dunia yang gue alamin belakangan ini. Deadline tugas paling lama satu hari dan paling cepet itu bisa satu jam bahkan kurang dari itu. 

Pertama nya gue kaget. Pengen banget rasanya ngeluh sama keadaan yang gue alamin waktu itu. Tapi gue sadar mengeluh belum tentu mengurangi apa yang harus kita hadapi. Mengeluh hanya akan mengurangi sedikit tetapi tidak semuanya. 

Dari pengalaman diatas selama 6 bulan kebelakang itu gue belajar tentang gimana menikmati hidup sebagai seorang mahasiswa. Bersyukur, sekarang gue bisa melanjutkan dan mengejar apa yang tertinggal sebelumnya dari teman-teman gue. Bersyukur adalah cara paling tepat untuk mengurangi mengeluh menurut gue. 

Karena gue sadar akan kesempatan yang gue dapatkan (lagi) sekarang ini belum tentu kesempatan yang sama didapatkan oleh orang lain. Lihatlah betapa banyak teman-teman kita yang sangat ingin berkuliah tapi belum mendapatkan kesempatan untuk mendapatkannya. Sedangkan, yang sudah mendapatkan kesempatan terbaik itu terkadang malah menyia-nyiakannya.

Menjadi mahasiswa adalah sebagai awal untuk memulai hidup yang sebenarnya. Entah itu hidup di keluarga maupun hidup di lingkungan yang (mungkin) bisa lebih keras dari kehidupan semasa menjadi mahasiswa.

Nikmatin aja apa yang sedang dihadapi. Toh nanti juga bakal berlalu. Kalau dilalui dengan terlalu banyak mengeluh pasti berat rasanya. Kalau dilalui dengan bersyukur pasti semua yang akan dilalui terasa mudah.

Tulisan ini bukan menggurui, sekedar ingin berbagi tentang apa yang gue alamin, gue rasain belakangan ini. Bukan juga untuk menyindir siapapun. Karena yang gue lakuin ini kurang bersyukur jadi selalu merasa kurang dari siapapun. Cuma lupa aja sama hal kecil yang terlewatkan untuk disyukuri.

Oct 5, 2014

Bahagia Diantara Keterbatasan

Gemericik suara air seolah ikut membuat suasana ruangan yang tak cukup luas ini menjadi riuh ramai. Air itu turun dari atas dimana penyaring oksigen akuarium. Justru gemericik air itulah yang membuat para ikan yang berada dibawahnya menunggu dengan bahagia. Mungkin, bagi para ikan gemericik air itu menjadi segalanya bagi mereka.
Sumber by : klikpositif.com

Entah kenapa memandangi akuarium beserta kegaduhan yang dibuat oleh air oksigen serta berbagai macam jenis ikan dengan variasi warna yang beraneka ragam itu kebahagiaan tersendiri buat gue. Ternyata kehadiran mereka bisa bikin gue sejuk saat memandanginya. Ada ketenangan tersendiri yang mereka berikan untuk sugesti yang ada di fikiran gue.

Hari demi hari sebagai anak kos yang tentunya hampir semua anak kos lainnya lakuin. Kuliah, makan, pulang, tidur. Itu fase yang gue alamin sebagai mahasiswa kupu-kupu (kuliah - pulang kuliah-pulang). Beda dengan sebagian dari temen-temen gue yang lebih menghabiskan waktunya di kampus baik sebagai panitia acara kampus ataupun sebagai aktivis kampus.

Yang mau gue bahas disini bukan tentang aktivitas gue sehari-hari baik itu di kampus ataupun diluar kampus. Tapi, bagaimana caranya bisa mencari kebahagiaan yang mungkin lebih banyak keterbatasannya dari apa yang gue alamnin sehari-hari.

Gue tipikal orang yang dulunya sering ngeluh sama keadaan. Sering merasa gak nyaman di kondisi tertentu. Sering merasa gue paling kurang dari yang lain. Ternyata apa yang gue rasain itu semuanya salah. Masih banyak orang yang dibawah gue ternyata hidupnya lebih terbatas. Gue yang misalnya cuma sekali makan dalam sehari ternyata masih bersyukur daripada mereka yang belum tentu bisa makan dalam sekali sehari sekalipun.

Beruntung gue bisa mengenyam pendidikan untuk menjadi seseorang yang lebih baik lagi, meskipun pernah hampir berantakan ditengah jalan bahkan belum ada setengah jalan dari perjuangan hidup gue. Masih banyak dari mereka yang bahkan untuk memperoleh pendidikan dasar pun mesti ngerelain sesuatu. Atau bagi mereka yang dengan mudah masuk dan membayar lembaga pendidikan yang mereka inginkan tanpa memperdulikan berapa mereka harus membayar. Bagi mereka yang berkantung tebal berapapun tidak masalah. Bahkan, mereka lebih banyak menyepelekan hal ini karena mereka merasa mampu membeli apapun dari apa yang mereka (orang tuanya) miliki.

Selain itu juga, gue masih bersyukur bisa bernafas untuk menghirup udara segar yang ada didunia ini. Melihat dengan sempurna keindahaan tempat dimana tuhan menciptakan replika surga bagi umatnya. Serta berbicara dengan tanpa suatu keterbatasan.

Berbeda dengan mereka yang harus merelakan penglihatan, ataupun indra lainnya karena keterbatasan yang mereka miliki. Belum tentu mereka bisa menikmati indahnya dunia ini dengan sempurna, entah itu harus memakai alat bantu sekalipun.

Ada satu hal yang bikin gue merasa terhina oleh mereka yang memiliki kekurangan. Ya, mereka selalu bersyukur dan bahagia dengan segala macam keterbatasan yang mereka miliki. Mereka mampu menikmati dunia dengan cara mereka sendiri. Mereka mampu melewati kerasnya dunia meski memiliki keterbatasan.

"Keterbatasan bukan untuk disesali, tetapi untuk dinikmati buah bahagianya esok hari"

Dalam hal ini memang gue engga mengalami keterbatasan fisik. Karena keterbatasan belum tentu bicara soal fisik. Banyak yang mungkin orang lain tidak ketahui tentang itu. gue punya cara sendiri dalam menghadapi keterbatasan itu, diantaranya :

1. Bersyukur

Sudah kodratnya memang sebagai manusia untuk bersyukur dalam hal dan kesempatan apapun. Entah itu sedih ataupun senang sekalipun. Baru sekarang gue ngerti arti besyukur yang sesungguhnya. Bersyukur yang mengajarkan tentang hidup yang lebih bahagia. Lebih banyak bersyukur membuat kita akan sedikit demi sedikit membuang 1 hal yaitu, mengeluh.
Sumber : inspirably.com

Ternyata, mengurangi mengeluh bisa meningkatkan kebahagiaan seseorang dalam hidupnya. 

Bahagia belum tentu menggunakan pakaian bagus nan mahal, bukan juga menaiki kendaraan ber-merk mewah dengan harga ratusan juta rupiah atau lebih, tidak juga memiliki teknologi masa kini. Bahagia itu cukup mensyukuri sebuah keadaan yang tuhan anugerahkan untuk kita. Manusia.

2. Melihat Dunia

Mendapatkan hobi baru membaca dan menulis ternyata berdampak baik buat gue khususnya. Dengan dua hal itu gue lebih terbuka dengan sekitar. 

Banyak hal yang bisa gue dapetin dari 2 hobi baru ini.Dari baca pengalaman hidup mereka yang membukukan cerita hidup mereka. Memberikan sebuah gambaran tentang apa yang mereka alami selama ini dan bangkit melawan keterbatasan yang mereka miliki dan mampu membuktian ke dunia bahwa mereka bisa.

Dua point diatas bagi gue sangat penting supaya hidup gak selalu merasa kekurangan ditengah keterbatasan. Selain itu juga, mengeluh untuk keterbatasan adalah hanya untuk mereka yang cuma menjadi pecundang bagi hidupnya sendiri. Gue pernah merasakan berada diposisi sebagai pecundang bagi hidup gue terus. Yang hari-harinya selalu dihiasi dengan mengeluh dan mengeluh. Padahal masih banyak diluar sana mereka mereka yang tangguh dengan segala keterbatasannya.

Berbahagialah, karena hidup bukan untuk ditangisi karena kekurangan. Tetap percaya bahwa akan ada hal yang luar biasa dari sebuah keterbatasan dan kekurangan.

Belajar dari filosofi isi akuarium diatas bahwa "ikan akan tetap menikmati hidupnya meski  tempat yang mereka tinggali hanya sepetak. Bagi mereka bisa makan, bernafas, dan memiliki teman adalah kebahagiaan terbesar yang mereka miliki.

Oct 3, 2014

Balada Anak Kost

Beberapa hari ini gue banyak merenung. Merenung liat para embe yang sebentar lagi akan meninggalkan dunia untuk selamanya. Mereka rela menjadi kurban untuk mendapatkan surga yang indah. *asal jangan kurban perasaan aja yak*

Selain itu juga gue sempet merenung liat beberapa hari kebelakang disaat masa paceklik yang sungguh sangat tidak diharapkan itu datang pada anak kos tak terkecuali gue. Gue sedih kalau liat kalender itu mulai memasuki angka 25 hingga 30. Sungguh sangat tidak mengharapkan atas siklus yang tentunya akan menghadirkan angka tersebut. 

Sebagai anak kost tampan dan rupawan tentunya gue selalu menjaga kerupawanan yang bukan cuma wajah tapi juga dompet gue yang senantiasa setia menemani gue kemanapun dan kapanpun gue pantatin. Serasa mau lompat dari gedung kalau si kesayangan yang satu ini sama sekali tanpa penghuni. Jangankan untuk selembar kertas berwarna merah dengan pas foto dari seorang pahlawan ternama atau bahkan logam silver yang dipake buat beli permen aja belum tentu cukup. Enggan rasanya kalau mereka menghilang dari dompet.
sumber : www.ciricara.com

Sebagai anak kost yang super cerdas dengan berbagai cara tentunya gue gimana caranya walaupun gak berisi dompet tapi si perut tak bernyanyi. Dibawah ini adalah beberapa cara gue dalam menghadapi masa krisis yang terasa lama apabila sedang mengalaminya. Nah !! ini nih diantaranya :

1. Perbanyak Teman

Ada pepatah mengatakan : 1 teman bisa mengatasi 1 masalah. 1 musuh bisa menambah lebih dari 1 masalah. Banyak teman disini adalah dimana kita bisa bersosialisasi dengan baik. Biasanya orang yang banyak teman itu hidup nya gak terlalu sulit. Karena disetiap ada kesulitan disitulah teman muncul.

Tapi, jangan sembarang milih teman yaaa. Cari orang yang emang bener-bener layak dikategorikan sebagai seorang teman. Jangan cari teman yang ada disaat susahnya aja. Cari teman yang mau diajak susah bareng. Bayarin makan contohnya wkwkwk.

2. Sering Berkunjung

Setelah punya banyak teman tentunya harus tetap mengunjungi nya. Jangan mentang-mentang ada teman baru terus teman lama dilupain gitu aja. Jangan sampe sama teman lama dibilang benalu. Yang ada mau nya kalau lagi butuh itu. Usahain tetep komunikasi walaupun sebatas tanya kabar. Siapa tau aja kalau rejeki kan bisa diajakin di rumah makan terkenal ataupun di rumah makan sederhana.

Teman juga butuh apresiasi dari kita. Salah satunya dengan sering berkunjung ini. Kalau emang deket kunjungin mereka sesering mungkin di jam yang tentunya mereka engga lagi sibuk. Masa iya teman kita lagi ngorok terus dibangunin suruh traktir es kelapa. Bisa bisa gue di gantung karena keadaan teman gue lagi setengah ngiler -,-.

Jangan juga kita dateng disaat cuma ada susah, butuh, atau ada maunya aja. Karena gak ada orang yang mau kalau cuma dijadiin benalu.

jadi, sering sering deh berkunjung kalau emang mau dapet nasi box atau nasi padang. Siapa tau aja temen lo itu emang lagi ngidam. Ide bagus.

3. Hubungi Teman Lama 

Sama kaya apa yang udah dibahas di no 2 kalau kita udah punya temen baru jangan lupain temen lama. Hal ini berlaku buat para anak kost termasuk gue. Khususnya menjelang dimana tanggal-tanggal krisis itu akan menyerang ~

Mulai sekarang hubungi teman-teman lama. Mau itu teman SMA, teman SMP, teman SD, ataupun  teman TK dan teman seperguruan di playgroup. Kalau udah lost kontak coba deh cari cari di om google nama temen lo jaman sebelum mahabrata menyerang. Siapa tau om google bisa menyelesaikan masalah tanpa masalah *kaya slogan tempat itu tuh.....*

Buat yang mau mencoba untuk menghubungi kembali teman lama nya ternyata gak serta merta ngehubungin gitu aja terus temen lo langsung ngajak makan pizza buat satu RT. Butuh rentang waktu dan beberapa proses komunikasi yang baik (maklum gue abis belajar kata-kata yang terakhir). Emang ternyata gak segampang membalikkan telapak tangan. Butuh basa basi terlebih dahulu misalnya 

"Halo bro, apa kabar nih ? Gimana kuliah lancar ? ini gue ..... temen waktu masih ngompol bareng"

Standar basa basi sih begitu yang gue tau. Tunggu sampe temen lama lo itu bener-bener merespon dan bener-bener inget siapa lo sebenernya. Kalau engga direspon juga mesti puter otak gimana caranya teman lo itu benar-benar mengingatnya.

Kalau udah direspon dan menyatakan kalau dia inget siapa lo itu jangan langsung seneng. Terus jalin komunikasi yang baik sampe akhirnya temen lo bilang " Sini ke kos gue, ada paha mulus khas restoran amerika"

4. Ikut Kuis Berhadiah

Untuk ikut kaya gini sih biasanya butuh sebuah keberuntungan yang luar biasa. Gue hampir sering ikut kuis kuis berhadiah jutaan rupiah yang bisa bikin gue kenyang sama nasi telor selama sebulan. Coba coba ikut kuis sana sini. Ikut kuis di tipi, ikut kuis di twitter, bahkan sampe ikut kuis yang sering dosen adain semaunya dan itu semua hasilnya nihil. Gue gapernah dapet hadiah jutaan rupiah itu.

Pernah pas lagi nge hitz nya kuis kuis dari calon presiden yang hadiahnya cukup menggiurkan gue sebagai seorang anak kos. Gue paling antusias pas jam jam acara kuis itu mau mulai. Karena menurut gue keberhasilan gue dalam menonton serta memenangkan acara kuis itu lebih penting daripada gue nonton dan menghayal tukang bubur yang sampe sekarang gak pernah keliatan syuting di mekkahnya.

Lumayan loh kalo lagi beruntung dapet hadiah kuis. Bisa beli warung nasi selama sebulan terus party sama temen-temen kos dan pesta seribu gelas es teh manis. *uuh nikmatnya*

5. Jeli di Setiap Kesempatan

Kategori yang terakhir menurut gue sangat penting untuk menunjang kelangsungan hidup para pejuang kos khususnya gue. Kadang anak kos dituntut harus lebih jeli dari manusia lainnya. Anak kos harus lebih hebat daripada anak yang ganteng tapi menyerupai serigala ataupun anak yang lahir dari bapak harimau dan ibu manusia.

Begitu juga harus jeli pada setiap kesempatan meskipun itu kecil peluangnya. Gue kasih contoh gini, kalau disekitar kos ada hajatan itu wajib hadir. Baik sebagai tamu undangan meskipun (ga)punya undangan ataupun cuma sebatas bantu bantu yang punya hajat.
Cukup pake baju batik yang gak lusuh dan berpenampilan menarik dan jangan lupa untuk bawa beberapa lembar amplop untuk diisi uang. Beberapa lembar amplop ini mengantisipasi kalau ada beberapa undangan di tempat terdekat.

Dari beberapa bahasan yang (gak) jelas gue mungkin kesimpulannya adalah bahwa anak kos itu akan lebih survive dalam menghadapi hidup, Terutama saat badai akhir bulan dan isi dompet kosong. Ada 1001 cara yang anak kos bisa lakukan demi mempertahankan hidupnya serta membuat hidupnya untuk gizi yang lebih baik dari sebelumnya. Anak kos akan terlihat lebih kuat daripada mereka yang sampai usia dewasa menuju tua nya tetap tinggal bersama orang tuanya. Bukan bermaksud membanding-bandingnkan tapi kebanyakan dari apa yang gue liat seperti itu. Sekian

Oct 2, 2014

Cita - cita Masa Kecil

Pernah punya cita-cita waktu masih kecil ? Kira-kira sekitar umur 1-2 tahun lah awal mulanya sebuah cita-cita yang mulia itu muncul. Dengan kepolosannya anak usia itu bebas berekspresi apapun termasuk sama cita-cita.
sumber : retnoristianingrum.blogspot.com

Nah, sesuai dengan pembuka diatas gue akan membahas sedikit cita-cita masa kecil gue. Cita-cita yang mungkin sampe sekarang jauh dari angan-angan masa kecil. Masa kecil gue yang belum ternodai oleh apapun termasuk teknologi. Tapi, bukan teknologi nya yang bakal gue bahas. Karena gue belum mengerti apapun tentang teknologi di jaman itu.

Gue masih inget waktu kecil itu gue lebih sering main tanah ketimbang main gadget kaya anak kecil jaman sekarang. Zaman gue dulu lebih sering main petak umpet ketimbang main angry bird. Gue waktu kecil lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah untuk berkumpul dengan temen-temen sebaya gue dibanding dengan anak kecil jaman sekarang yang lebih asik dikamar dengan gadgetnya daripada dunia luarnya.

Banyak gue liat kalau sekarang itu beda banget sama zaman gue ingusan dulu. Mereka yang lahir di era 2012 ketas lebih sibuk dengan teknologi nya ketimbang cita citanya. Gue inget banget kalau dulu itu gue baru pulang karena 3 hal : Nangis karena berantem, adzan magrib, dimarahin bokap.

Selain itu juga gue inget banget dulu pernah ada satu momen disetiap gue dan temen sebaya main. CITA-CITA. Gue sering ngobrolin tentang masa depan dan cita-cita dalam konteks anak kecil. Dengan gaya yang kaya calon eksekutif muda kita bahas tentang cita-cita.

"Eh kamu kalau udah gede nanti mau jadi apa ? "

"Aku mau jadi dokter dong, kalau kamu ?"

" Kalau aku gede nanti mau jadi astronot dooong. "

"Kok mau jadi astronot sih ?"

"Iya doong, kan aku mau terbang dibulan biar bisa ajak orang tua juga"

"............................."


Percakapan diatas mungkin gak beda jauh dengan orang lain yang pernah mengalami masa ini. Gue bisa dengan bebas mengatakan hal apapun yang gue mau. Kadang alasan nya pun cuma karena biar keren. 

Pembahasan seperti itu juga biasanya ditanyain ke orang tua. Termasuk gue yang pernah membayangkan cita-cita ini ke orang tua gue.

"Mah, kalau gede nanti boleh jadi astronot ?"

"Boleh doong. Jawab nyokap gue"

" Aa pengen ajak mamah dan bapak terus sama temen-temen aa pergi ke bulan. Jawab gue yang masih polos sampe tertidur dipangkuan nyokap"

Sampe udah gede dan hampir "tua" gini aja gue masih inget dulu gue mau jadi apa. Dan pasti setiap cita-cita itu gak akan jauh sama yang namanya jadi dokter, polisi, guru, atau mungkin jadi power ranger yang bisa lindungin dunia dari monster-monster cukup keren.

Andai aja dulu gue udah mulai nulis gimana cita-cita gue zaman kecil dulu, mungkin sekarang gue bakalan ketawa ataupun bisa aja bilang "gue bego". Iya gue bego, karena setelah gede kaya gini gue gak bisa terus sejalan sama cita-cita masa kecil gue. 

Gak pernah terfikirkan kalau gue bakal kuliah dijurusan komunikasi. Jurusan yang mungkin gue belum tau waktu kecil dulu. Yang mungkin belum paham bakal jadi apa gue gede nanti. Yang belum tentu bisa nyenengin orang tua gue kalau udah gede. 

Walaupun gak ada cita-cita gue yang sejalan dengan alur hidup yang gue pilih sekarang, setidaknya gue masih punya cita-cita yang paling terakhir yang dari zaman kecil gue punya. Nyenengin kedua orang tua. Menurut gue, anak mana yang gak mau liat orang tuanya seneng karena anaknya berhasil. Berhasil dalam hidup. Karena, kerja keras orang tua selama gue masih kecil engga sia-sia ngurus gue, makanin gue, sampe nyekolahin tinggi gue. 

Tapi sebaliknya, orang tua gue bakal kecewa dan sedih kalau liat anaknya yang dulu bercita-cita setinggi langit engga seperti yang mereka harapkan.

Jadi, jangan pernah takut buat bercita-cita setinggi langit. Jangan takut walau cita-cita kita ga sesuai dengan cita-cita masa kecil. Karena, masih banyak ribuan cita-cita yang masih bisa dirangkai dan digapai sampai kapanpun.
"Senyum terindah didunia ini adalah senyum kedua orang tua yang bahagia karena buah hatinya"