Jul 23, 2016

Selamat Hari Anak Nasional!

Libur telah tiba,libur telah tiba
Hore, hore, hore
Simpanlah tas dan bukumu

Lupakan keluh kesahmu
Libur telah tiba,libur telah tiba
Hatiku gembira

Siapa pernah tau sepenggal lirik diatas? Lirik diatas pernah jadi lagu paling nge hits buat anak-anak era 90-2000an. Lirik diatas adalah lirik dari lagu libur tlah tiba yang dinyanyiin sama artis cilik waktu itu; Tasya Kamila. Sebelum membahas tentang hari ini, 23 Juli 2016 yang diperingati sebagai Hari Anak Nasional, mari ikut gue untuk kembali ke masa yang indah saat kita masih anak-anak.  

Hal yang pertama dilakukan adalah mengingat masa indah anak-anak yang (mungkin) sudah tidak lagi dirasakan oleh anak-anak kekinian. Banyak anak-anak kekinian yang sudah direnggut masa anak-anaknya oleh modernitas yang ada. Anak-anak sudah diperkenalkan dengan teknologi kekinian yang super canggih dan semuanya bisa serba instan. Selain itu, anak-anak sekarang juga sudah mulai melupakan berbagai macam hal yang berbau tradisional, termasuk jenis permainannya. 

Kembali ke masa 96-2006an, dimana tahun itu adalah tahun gue mulai merasakan masa anak-anak dan menuju masa transisi ke remaja. Masa anak-anak gue bukan tiduran sambil buka smartphone atau tablet buat main game versi digital yang serba ada di alat yang canggih itu. Gue pernah nulis beberapa tahun lalu tentang permainan gue yang masih suka main gamebot, sebuah game virtual yang masih sangat jadul, Kalian bisa baca disini. Buat para anak-anak era 90an, gamebot udah jadi game paling dewa bareng sama nitendo (waktu itu gue belum diijinkan untuk main nitendo). Buat para anak-anak cewe, bermain karet (Karet yang dibuat dari karet gelang) jadi pilihan paling oke buat ngabisin waktu sore bareng sama temen-temen lainnya.
Source: jalanjalankenai.com
  Selain game, hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan menonton tayangan televisi. Di era 90-2000an belum banyak stasiun televisi kaya sekarang. Gue inget banget jaman gue kecil dulu tv yang bisa gue tonton cuma ada TVRI, Rcti, Sctv, dan Indosiar. Dan tayangannya pun dapat dihitung jari dan bisa disesuaikan dengan jam tayang kita. Biasanya, kartun itu ditayangin di pagi hari atau setiap sabtu minggu dari jam 6 pagi- jam 10 siang. Di hari sabtu sama minggu itu gue bebas untuk jadi anak yang paling bahagia. Karena gue bisa nonton kartun sepuasnya. Dari kartun beyblade, tamiya, power ranger, sampe Doraemon (yang masih bertahan sampe sekarang). It's me time.

Selain itu lagu-lagu yang gue dengar pun masih lagu yang sesuai dengan usia kita, anak-anak. Lagu diatas mungkin jadi lagu yang paling di denger oleh gue. Bukan kaya sekarang, buat dengerin lagu anak aja mungkin jadi hal yang paling langka. Dikit-dikit dengerin lagu sedih, lagu soal cinta, atau bahkan lagu dangdut yang sengaja dibuat tidak sesuai dengan liriknya. Ah.

Hal yang kedua, gue bakal mengajak kalian untuk kembali mengingat gaya hidup kita saat masih anak-anak. Adakah jaman kita kecil dulu mengenal istilah pacaran? Jawaban gue adalah TIDAK. Yang gue tau dan gue inget adalah masa kecil gue lebih banyak dihabiskan untuk bermain dengan teman-teman seusia gue daripada gue harus memikirikan apa itu cinta. Sedangkan sekarang, banyak anak kecil yang sudah diajarkan untuk mengenal cinta sejak dari dini. Kenapa? karena mereka tidak berkembang sesuai dengan usianya. Cinta yang gue kenal pas jaman kecil adalah cinta yang sering orang tua gue sebagai cinta monyet. Cinta ini bukan pacaran sama monyet loh yaa.. Tapi, cinta yang berasal dari ciyee-an temen-temen kita. Di sekolah sd dulu, gue sering di ciyein cuma karena satu bangku sama temen cewek gue, padahal niat gue cuma mau liat Pr nya dia. Kan kampret.

Cinta jaman gue anak-anak adalah cinta cuma sebagai teman. Gue tau saat gue nakalin temen. Tapi itu engga bener nakalin, cuma bentuk cinta gue aja jadinya gue jailin deh.. Beda kaya anak-anak jaman sekarang yang udah gaul abis. Bagi mereka, cinta itu menjalin hubungan khusus yang disertai dengan panggilan sayang dan status yang mereka buat di Facebook. Padahal, itu belum saatnya. Banyak kok sekarang di sosmed anak-anak sd yang udah dengan berani memproklamirkan hubungannya, meski usia mereka masih bau kencur. Dan mereka bangga, bukan malu!

Hal ketiga, gue mau mengajak kalian untuk kembali bagaimana sopan santun yang diajarkan oleh kedua orang tua kita. Saat mereka mengajarkan kita untuk menghargai sesama teman, menghormati orang yang lebih berumur diatas kita, bahkan menghargai apa yang ada di dalam hidup kita.Tradisi yang paling gampang ditemukan di Indonesia adalah anak-anak yang mencium tangan dari siapapun yang lebih berumur; orang tua, guru, dan siapa saja yang memang berusia lebih atas dari kita. Sekarang? kayanya gue jarang melihat hal itu, terutama buat mereka yang tinggal di daerah perkotaan.

Selain itu, hal yang paling sering diajarkan oleh orang tua gue adalah mengucap salam. Kemanapun kita pergi dan dengan siapapun kita bertemu, sebelumnya kita akan mengucapkan salam sebagai tanda kita menyapa. Sekarang? banyak anak-anak yang mengganti salah dengan ucapan-ucapan kekinian, atau bahkan nyelonong gitu aja.

Di hari anak ini, gue bukan bermaksud untuk men-justifikasi bahwa anak-anak sekarang gak lebih bahagia pas gue jaman anak-anak. Hanya merasa sedih bahwa anak-anak sekarang sudah mulai melupakan bahwa usianya masih anak-anak. Banyak pekerjan rumah yang harus dibenahi oleh bersama. Pemerintah, instansi pendidikan, serta orang tua menjadi pemilik peran yang paling penting dalam melakukan tumbuh kembang anak sesuai dengan masanya.

Selamat hari anak nasional, semoga kelak anak-anak di Indonesia menjadi penerus bangsa yang cerdas dan memiliki akhlak yang luar biasa. Jangan lupa bahagia selagi menjadi anak-anak. Karena masa kanak-kanak tidak datang untuk kedua kalinya.
Source: Ruangguru.com