Sektor
pariwisata merupakan sektor yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi
salah satu sumber pendapatan asli daerah. Selain sebagai sumber pendapatan asli
daerah, pengembangan sektor pariwisata juga dapat menjadi langkah awal menatap
masa depan yang serba digital. Tidak terkecuali dengan Provinsi Banten, yang
saat ini salah satu wilayahnya, yaitu; Tanjung Lesung yang masuk ke dalam 10
Bali baru yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian
Pariwisata.
Sebagai provinsi
yang baru terbentuk pada 17 Oktober 2000 (Sesuai dengan UU No. 23 Tahun 2000),
Provinsi Banten terus berbenah untuk menghadapi dan membuka gerbang pada masa
depan. Hari ini, Banten masih terus berbenah menuju ke arah yang lebih baik.
Terus memperbaiki berbagai macam sektor yang tidak terkecuali sektor
pariwisata. Mengembangkan dan memperbaiki sektor pariwisata tentu akan menjadi
langkah awal untuk Provinsi Banten yang sedang berkembang dan akan semakin di
kenal. Karena, Banten memiliki potensi pariwisata yang tidak kalah dengan
wilayah-wilayah pariwisata lainnya yang ada di Indonesia. Banten memiliki
Banten 7 Wonders demi tercapainya cita-cita Banten menjadi wilayah pariwisata
yang wajib untuk dikunjungi para wisatawan baik domestic maupun mancanegara.
Perlu adanya
sinergitas antara Pemerintah Provinsi Banten, pelaku pariwisata di Banten, dan
masyarakat Banten yang harus mau untuk melek
digital untuk saling mendukung Provinsi Banten menjadi salah satu provinsi
yang layak untuk diperhitungkan pada sektor pariwisata. Sinergitas ini juga
dapat mewujudkan program-program Pemerintah Provinsi Banten yang sudah mulai
berani dan keluar dari comfort zone
untuk mem-branding Banten.
Banten 7 Wonders
menjadi langkah awal Banten untuk memetakan potensi pariwisata sekaligus
membagi rata wilayah tersebut untuk persebaran wisatawan. Adapun wilayah yang
termasuk ke dalam Banten 7 Wonders antara lain: Sungai Cisadane, Kawasan Banten
Lama, Pantai Anyer – Carita, Taman Nasional Ujung Kulon, Masyarakat Adat Baduy,
Pantai Sawarna, dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung.
Pemanfaatan pola
promosi melalui Banten 7 Wonders tentu akan menjadi kabar baik bagi Pariwisata Banten di masa mendatang. Perpaduan
antara kebudayaan yang ada di masyarakat dan pola pariwisata kekinian
diharapkan dapat menjadi sinergi satu sama lain. Adanya keselarasan antara
wilayah industry dan pariwisata tentu akan semakin membuka pintu gerbang
lainnya untuk menarik investor yang akan membuat Banten semakin berkembang
kedepannya.
Pola promosi
yang dibutuhkan oleh Provinsi Banten saat ini adalah terus memadukan Integrated Marketing Communication 4.0 dengan
inovasi-inovasi terbarukan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Banten.
Juga menjalin kerjasama baik antarta komunitas-komunitas atau pegiat wisata
yang ada di Banten yang dapat membuat publikasi terkait Banten agar semakin
dikenal oleh dunia luar melalui Platform
Social Media yang ada. Juga menjalin kerjasama dengan Local Wisdom
yang berada di sekitar wilayah pariwisata agar mendukung dan mempromosikan
potensi yang ada di sekitar wilayahnya.
Selain
itu, Banten memiliki culture keagamaan yang cukup
kental. Terutama dengan
hadirnya wisata ziarah yang ada di Banten. Kawasan Banten Lama, Kawasan
ziarah yang tersebar hampir di seluruh wilayah Banten membuat branding akan
Banten sebagai tempat untuk melakukan ziarah sangat kental. Hal ini tentu bisa
dimanfaatkan untuk terus membuka jalan bagi para wisatawan untuk berkunjung ke
Banten. Menghilangkan kesan mistis yang
melekat di sekitar wilayah Banten juga harus mulai dilakukan.
Untuk itu
perlu adanya peran dari berbagai pihak untuk mendukung Provinsi Banten menjadi
salah satu destinasi yang berbudaya, beragama, dan berakhlak mulia, dengan
akulturasi budaya yang ada sebagai gerbang baru untuk masuknya wisatawan dari
Ibu Kota Jakarta maupun dari Pulau Sumatera.
Sebagai
bentuk pemaksimalan akan promosi pariwisata di Banten saat era digital
kekinian; Banten harus segera membuka diri dan siap akan segala hal terkait
materi promosi dan perkembangan kedepannya. Pemanfaatan social media sebagai
bentuk branding konten, pemanfaatan artikel melalui website-website yang di
miliki pemerintah, hingga Hard Promotion
yang menjadi mix bagi promosi
pariwisata Provinsi Banten.
Pemanfaatan
dan penambahan event-event yang ada
di Banten juga harus memiliki sebuah value
yang kuat untuk mendukung perkembangan pariwisata Banten. Misal, sebuah
event diadakan di sebuah wilayah yang kuat akan kebudayaannya. Memadukan event-event fashion show di wilayah
tersebut dan memperkenalkan kostum khas yang ada di Banten, menjual panganan
khas Banten, dan juga cinderamata yang berasal dari kebudayaan yang ada di
Banten.
Dengan contoh
diatas, selain akan menarik wisatawan yang datang ke Banten, peluang masyarakt
sekitar sebagai peluang ekonomi juga akan semakin kuat. Mendorong kemajuan
ekonomi masyarakat yang ada di sekitar tempat wisata maupun event yang akan di selenggarakan. Selain
itu, perlu adanya peningkatan dan awareness
bagi masyrakat Banten untuk terus meningkatkan kreatifitas dan melestarikan
kebudayaan yang ada di Banten.
Banten
harus mau maju untuk sektor pariwisata. Yang kelak akan menjadi daya tarik bagi
wisatawan local maupun mancanegara yang tentunya di dukung oleh berbagai pihak
dan sektor. Banten harus mau membuka jalan untuk perkembangan pariwisata di Era Digital saat ini. Karena setiap
informasi akan dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia. Perpaduan
kebudayaan tradisional yang dimiliki Banten dan juga kecepatan teknologi
sekarang ini juga sangat diperlukan. Pengembangan destinasi pariwisata baru
juga harus dilakukan secara continu agar
Banten memiliki banyak destinasi pariwisata yang beragam sehingga dapat menjadi
pilihan bagi wisatawan saat akan berkunjung dan berlibur ke Banten. Maju terus
Bantenku, Maju terus pariwisata Banten.
0 comment:
Post a Comment