Oct 24, 2014

Saat kesempatan Kedua itu ada

Pernahkah merasakan gagal untuk pertama kalinya dalam hal apapun ?


Pernah liat orang hebat yang gagal dalam perjalanan hidupnya ?

Gue sendiri kalau ada pertanyaan itu pasti dengan jawaban yang sangat diplomatis yaitu, "Pernah". Dan setelah muncul jawaban itu pasti akan muncul pertanyaan baru yaitu, 

"Mengapa harus gagal dulu ?"

Untuk jawaban yang seperti ini gue yakin belum tentu setiap orang akan memiliki sebuah jawaban yang sama. Dari apa yang pernah gue rasain, untuk menjawab sebuah pertanyaan yang diawali mengapa itu gue harus secara langsung merasakan apa yang dinamakan dengan gagal.

Ingatkah saat kita kecil dulu ? dimana kita sering gagal saat belajar berjalan. Disitulah kita tetap berusaha untuk melawan gagal itu.

Gue sendiri pun sebenarnya belum terlalu banyak pengalaman dalam hal gagal. Karena masih banyak "Gagal-gagal" berikutnya. Tapi, ada sebuah pengalaman yang pernah gue rasakan di masa muda gue ini.

Pengalaman ini terjadi sekitar 6-7 bulan yang lalu. Mungkin, teman-teman se kampus gue udah pada tau tentang ini. Dimana gue harus rela meninggalkan bangku perkuliahan untuk sementara yang diakibatkan oleh faktor internal dari keluarga gue itu sendiri. Dan gue gagal dalam perkuliahan gue waktu itu.

Waktu itu yang ada difikiran gue adalah gue engga akan nyerah gitu aja meski gue harus putus kuliah. Ajakan dari teman gue waktu itu untuk gabung di sebuah biro wisata yang memang didalamnya kebanyak oleh mahasiswa. Engga ada niatan sebelumnya gue datang ke jogja untuk bekerja. Niat gue waktu itu memang cuma untuk kuliah. Menuntut ilmu dengan baik. Dan punya keinginan untuk membahagiakan orang tua. Terutama nyokap gue tercinta yang udah banting tulang demi anaknya agar tetap menuntut ilmu.

Awalnya memang sulit menjalani ini semua. Waktu itu gue masih belum terima dengan keadaan yang gue alami. Entah kenapa gue selalu menyalahkan tuhan bahwa ini engga adil buat gue. Jujur aja gue waktu itu iri dengan kebanyakan teman-teman gue yang masih bisa melanjutkan kuliahnya dengan tanpa hambatan satu pun.

Gue kayak dikasih beban yang sangat banyak oleh tuhan dan mesti menyelesaikannya. Tapi, gue bingung mau menyelesaikan beban yang mana. Hari-hari pertama waktu itu juga terasa berat buat gue. Rasanya hidup yang gue rancang dari jaman sekolah dulu berantakan karena apa yang gue alami waktu itu.  Sia-sia rasanya semua yang gue angan-angankan pas di sekolah dulu.

Sebulan gue berhasil melewati masa yang menurut gue sangat sulit. Masa yang banyak buat gue belajar tentang hidup. Dari situlah gue mulai belajar memperbaiki diri, mulai banyak bersyukur, dan mulai menerima keadaan yang gue terima. 

Dan seiring berjalannya waktu gue mulai mengetahui kenapa semuanya itu terasa berat. 

Gue engga iklas !! 

Itu penyebab kenapa yang gue jalanin waktu itu terasa sangat sangat berat. Harusnya gue bisa lebih iklas menerima jalan yang dikasih tuhan buat gue. Dan gue pun menyadari bahwa dibalik itu semua akan ada sebuah peristiwa yang indah.

Gue bilang kaya gitu bukan tanpa alasan. Karena, setelah 6 bulan menunggu akhirnya gue dikasih kesempatan kedua oleh tuhan. Dan gue sangat mensyukuri itu. Dimana gue bisa merasakan kembali bagaimana menjadi seorang mahasiswa yang dengan beribu kegiatan didalamnya.

Setelah kejadian pertama yang gue dapet sebenarnya gue engga sama sekali terfikirkan kalau ternyata gue bisa kuliah lagi. Akibat iklas tadi gue cuma bisa mengikuti apa yang tuhan takdirkan sambil tetap berharap dan berusaha akan ada yang lebih baik lagi. 

Percaya atau engga percaya, ternyata keyakinan itu bisa mendorong kita untuk menjadi lebih positif. Keyakinan ini juga yang membuat gue selalu menanampkan hal positif meski keadaannya sulit. Karena gue percaya tuhan tetap bersama orang-orang yang penuh dengan keyakinan. Dan gue punya keyakinan kalau gue bisa kuliah lagi sambil menyusun kembali kepingan-kepingan mimpi yang sempet berserakan beberapa bulan kebelakang.
Sumber gambar : fathiazmi92.blogspot.com

Gue juga engga menyia-nyiakan kesempatan yang gue dapet dibabak kedua ini. Belum tentu kesempatan yang gue dapet sekarang ini bakal gue dapetin di kesempatan ketiga, keempat, kelima dan seterusnya. Karena gue yakin tuhan engga mungkin memberikan masalah diluar nalar yang manusia punya. Dan terima kasih tuhan atas kesempatan yang kedua ini.  I promise to be better than ever, karena gue engga mau menyia-nyiakan kesempatan yang telah ada.

Jadi, saat kesempatan kedua itu ada........ Manfaatkanlah

-Sekian-

0 comment: